Taufik Hidayat Diserang Netizen Malaysia Gegara Komentari Hall of Fame yang Diraih Lee Chong Wei
Akun Instagram Taufik Hidayat diserbu warganet Malaysia buntut komentarnya mengenai hall of fame yang diperoleh Lee Chong Wei.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Akun Instagram Taufik Hidayat diserbu warganet Malaysia buntut komentarnya mengenai hall of fame yang diperoleh Lee Chong Wei.
Para penggemar bulutangkis asal Malaysia itu menyebut Taufik Hidayat tidak menaruh rasa hormat kepada Lee Chong Wei.
Netizen Malaysia juga menuding mantan atlet tunggal putra Indonesia itu kurang beretika dalam menyampaikan komentar.
"Sayang sekali kamu atlet tapi tidak menghormati atlet lain. Ayo jadi profesional. Malu kamu," tulis seorang warganet @zak*krilzack17 di sebuah ungguhan Instagram Taufik Hidayat @taufikhidayatofficial.
"Alih-alih meremehkan salah satu temanmu, berjuanglah untuk lebih banyak tempat di Hall Of Fame. Berikan pendapatmu dengan cara yang baik, maka kamu akan mendapatkannya sepantasnya. Tapi, akhirnya kau menunjukkan warna aslimu. Senang nya aku gak pernah jadi fans kalian, setidaknya aku gak pernah kecewa sama kalian, karena kau hanyalah orang yang tidak tidak," tulis @ja*lelim.
Baca juga: Taufik Hidayat: Tidak Semua Turnamen Bisa Diikuti Gara-gara Ngejar Poin, Juara, Poin Otomatis Naik
Untuk diketahui, sebelumnya Taufik Hidayat sempat mengomentari tentang penghargaan Hall of Fame yang diraih oleh Lee Chong Wei.
Komentar itu disampaikan Taufik saat berbincang di kanal YouTube JEBREEETmedia TV bersama Valentino Simanjuntak.
Taufik mengatakan dia tidak begitu ambil pusing soal penghargaan yang diraih Lee Chong Wei itu.
Menurutnya, penghargaan itu tidak begitu penting baginya, karena itu hanyalah pemberian dari pihak lain.
"Buat gue itu nggak begitu penting. Kalau gue prestasi jadi yang paling penting. Kalau prestasi itu kan ditentukan diri sendiri, kalau Hall of Fame itu kan ditentukan sama orang," kata Taufik.
"Misalkan gue ketuanya nih, gue mau kasih ke kamu, kan tinggal tulis aja dia masuk di situ. Tapi kalau prestasi kan itu yang menentukan kita sendiri, juara apa engga kan itu lewat kompetisi," sambungnya.
"Ya nggak apa-apa dia dapat penghargaan itu. Mungkin dia lebih pantas menurut BWF, karena dia yang ngasih kan. Kebetulan BWF itu berkantor di Malaysia, ya silakan saja," lanjut Taufik.
Mantan pebulutangkis yang lahir 10 Agustus 1981 ini juga mempertanyakan soal lebih penting mana antara juara atau sekadar konsitensi saja.
"Dalam pertandingan itu, yang di ambil itu juara atau yang paling lama (konsisten)?" ungkapnya.