PB Ferkushi Resmi Dilantik, KONI Pusat Minta Sosialisasi Kurash Merata Sampai Pelosok
KONI Pusat, resmi melanatik Pengurus Besar Federasi Kurash Indonesia (PB Ferkushi) masa bakti 2023-2027.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, resmi melanatik Pengurus Besar Federasi Kurash Indonesia (PB Ferkushi) masa bakti 2023-2027.
Dalam pengukuhan tersebut, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, memberikan target bagi kepengurusan Hafil Fuddin.
Marciano meminta PB Ferkushi bisa gencaar melakukan sosialiasi olahraga bela diri bantingan tersebut, hingga bisa dikenal sampai pelosok-pelosok negeri.
"Saya memberikan satu tantangan kepada ketua umum PB Kurash Indonesia bapak Hafil Fuddin agar sosialisasi di Indonesia ini lebih gencar lagi. Saya mau kurash ini betul-betul terkenal sampai plosok-plosok," kata Marciano di kantor KONI Pusat, Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Target tersebut diberikan oleh KONI Pusat demi mengembangkan kurash di Indonesia, sehingga memudahkan proses regenerasi atlet.
Terlebih, kurash juga menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan dalam multievent Internasional.
"Dengan cara itu saya yakin kita akan mendapatkan atlet-atlet yang punya potensi di masa yang akan datang dan nanti kurash ini bisa menjadi cabang olahraga unggulan," ujar Marciano.
"Memberikan kontribusi medali emas pada setiap keikutsertaan di multi event internasional baik itu tingkat SEA Games, Asian Games, dan insyaallah ke depan akan lebih tinggi lagi," harapnya.
Di kesempatan yang sama, Hafil Fuddin mengatakan bahwa sosialisasi menjadi poin utama dalam kepengurusannya.
Mantan Pangdam Iskandar Muda itu pun mengaku akan bekerja keras untuk membawa kurash ke arah yang lebih baik.
"Tadi saya laporkan ke Pak Ketua Umum (KONI Pusat) bahwa ada tiga hal pokok yang harus saya fokuskan dalam melaksanakan organisasi ini," tutur Hafil Fuddin.
"Pertama tata kelola perkembangan organisasi, pembinaan prestasi, yang ketiga sosialisasi kurash," sambungnya.
Hafil Fudin mengatakan bahwa kurash saat ini sudah ada di 23 provinsi yang diakui oleh KONI Pusat.
"Kami kalau dihitung itu baru tujuh tahun keberadaan kurash di Indonesia, tapi kami sudah ada 23 provinsi yang diakui oleh KONI Pusat," kata Hafil.
"Padahal kami sudah 34, tapi yang sudah diakui baru 23 provinsi karena persyaratan administrasi belum cukup," sambungnya.