Marc Marquez Lebih Sakral bagi MotoGP Ketimbang Rombongan Konvoi Ducati
Mantan Direktur LCR Honda, Oscar Haro sebut Marc Marquez lebih sakral sebagai azimat MotoGP tetap eksis dibandingkan 8 rider Ducati yang lag on fire.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat MotoGP sekaligus mantan direktur LCR Honda Idemitsu, menilai Dorna Sport lebih membutuhkan kehadiran Marc Marquez ketimbang konvoi 8 rider Ducati, yang kini mulai menunjukkan eksistensinya.
Belum lama ini nama Marc Marquez menjadi perbincangan seiring rumor yang menyebutkan bahwa dia berpotensi hengkang dari Repsol Honda.
Yang paling panas, Marc Marquez disebutkan berpeluang untuk bergabung ke tim Valentino Rossi, Mooney VR46.
Pilihan untuk Marc Marquez meninggalkan tim disodorkan oleh manajer Repsol Honda, Alberto Puig.
Baca juga: Marc Marquez Gabung Tim Valentino Rossi di MotoGP 2024, Gimmick atau Plot Twist?
Hal ini dilakukan karena sudah gerah dengan situasi sulit rider berjuluk Baby Alien tersebut.
Marc Marquez memang menjalani situasi yang sulit pada MotoGP 2023. Sejauh ini, dia belum mampu menaklukkan kuda besinya sendiri RC213V.
Bahkan The Baby Alien sekalipun belum pernah naik podium dari 8 seri awal MotoGP 2023.
Hingga berakhirnya balapan paruh pertama musim ini, empunya nomor #93 ini belum sekalipun meraih poin dalam sesi balapan utama.
Sedangkan untuk sprint race sendiri, hasil terbaik yang diraih Marquez adalah finis di urutan ketiga saat seri pembuka.
Tak ayal, rentetan hasil minor itu telah membuat peraih delapan gelar juara dunia tersebut merasa frustrasi dan tergoda untuk hengkang.
Setidaknya sudah ada dua tim yang digosipkan ingin memakai jasa Marquez yakni Ducati dan Red Bull KTM.
Akan tetapi, kedua tim tersebut menampik dengan tegas bahwa pemilik nomor 93 itu masuk dalam radar mereka.
Kerja sama antara Marquez dan Honda sendiri terikat dalam kontrak berdurasi empat tahun yang baru habis usai musim 2024 mendatang.
Dengan hasrat menjadi juara dunia yang masih membara, bukan tidak mungkin Marquez akan memilih tim lain jika tidak ada komitmen serius dari Honda.