Lawan berat justru dihadapi Indonesia pada fase grup ini, termasuk melawan Sri Lanka.

Riwayat kepesertaannya di dunia voli, Sri Lanka lebih berpengalaman daripada Indonesia dan Bahrain yang melakukan debut di AVC Challenge Cup 2023 nanti.

Sri Lanka memulai peruntungannya di AVC Challenge Cup pada 2018 dan finis sebagai juara ketiga alias memperoleh perunggu.

Ada lagi Bahrain, yang tak mudah dikalahkan karena sama-sama memiliki atmosfer persaingan ketat dalam penyelenggaraan liga voli.

Di sisi lain, Indonesia berkesempatan emas melaju bermodal pengalaman para pemainnya.

Harus diakui, pengalaman mentas di kejuaraan Asia meski di level klub seperti yang dicapai Bhayangkara Presisi kemarin adalah tolak ukurnya.

Finis sebagai runner-up dan mengalahkan tim-tim kuat Asia lainnya adalah pencapaian yang mencolok.

Ditambah adanya penggawa Timnas Voli Putra Indonesia yang ikut berjuang membantu Bhayangkara Presisi.

Tak lain mereka adalah Farhan Halim, Hernanda Zulfi, Nizar Zulfikar hingga Fahreza Rakha.

Baca juga: Daftar 7 Tim Voli Putri FIVB Challenger Cup 2023, Tunggu 1 Tim Degradasi VNL: Kroasia atau Bulgaria?

Selain nama-nama di atas, Indonesia masih memiliki senjata mematikan lainnya yang dikenal namanya di Asia.

Ialah Rivan Nurmulki dan Doni Haryono yang sama-sama merasakan bagaimana pervolian di Jepang dan Asia Tengah.

Lalu ada lagi Fahri Septian, Oustide Hitter yang bakal berkarier di Eropa bersama klub voli Bulgaria bakal menjadi ancaman.

Masing-masing tim peserta AVC Challenge Cup tentunya memiliki keistimewaan, sangat dinantikan strategi Jeff Jiang Jie sebagai manajer tim untuk mengatur laju tim.

Drawing AVC Challenge Cup 2023 for Men