Cerita Murid Valentino Rossi yang Bersinar di MotoGP, Marco Bezzecchi Tebus Pengorbanan Sang Ayah
Marco Bezzecchi mengakui jika dia bisa berkesempatan menjadi Valentino Rossi karena hal yang cukup aneh.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Berawal dari pembicaraan itu, Bezzecchi berkesempatan bertemu dengan Valentino Rossi, Uccio dan beberapa pemuda lain dari akademi.
Mereka saling berbicara dan Bezzecchi mendapatkan kesempatan untuk diundang ke ranch Valentino Rossi.
Dari sana, ia terus berkontak dan pada pertengahan 2015, berakhir ditawari kontrak.
Bagi Bezzecchi yang merupakan penggemar Rossi, itu tentu seperti mimpi dan sekarang ia dekat dengan idolanya bak seorang teman.
Di tengah perjuangannya itu, ayahnya menjadi sosok yang selalu mendukungnya dan rela berkorban banyak untuknya.
Ayahnya selalu ada untuknya di saat senang maupun susah, seperti sahabat Rossi, Alessio Salucci yang selalu ada untuk The Doctor.
"Saya mulai membalap pada 2004, tahun ketika Vale bergabung dengan Yamaha."
" Ayah saya memberi saya sepeda mini Polini GP3 untuk ulang tahun saya."
"Warnanya sudah biru, tapi ayah saya sudah menempelkan stiker Go!!!, Yamaha dan stiker 46, jadi sangat mirip dengan motor Vale, yang fantastis."
"Ayah saya harus banyak berkorban untuk saya, dia selalu bekerja sangat keras."
"Dan mungkin tanpa Akademi, kami tidak akan sampai ke tempat saya hari ini."
"Ayah saya sangat penting bagi saya."
"Dia telah bersama saya sejak hari pertama dan masih membantu saya."
"Dia tahu bagaimana menjangkau saya di saat-saat baik dan di saat-saat buruk."
"Dia juga menyiapkan sisi kotak saya, dia merawat jas dan helm saya, seperti yang dilakukan Uccio untuk Vale. Dia adalah 'Uccio' saya", terang Marco Bezzecchi.
(Ananda Lathifah Rozalina/Juara.Net)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.