Indonesia gagal mengamankan poin pertama di laga perdana yang mempertemukan antara wakil ganda campuran.

Adrian/Felisha ditekuk oleh Tanioka/Taguchi lewat dua gim saja.

Padahal di fase grup hingga knock out, mereka bermain sangat gemilang dan selalu menyumbang poin.

Beruntung di laga kedua, Mutiara berhasil menyamakan kedudukan setelah berhasil menuntaskan balas dendam.

Gagal sumbang poin saat jumpa China kala berebut status juara grup, dia sukses bangkit dan tambah poin untuk Indonesia di partai final.

Walhasil kontingen Indonesia berhasil menyamakan kedudukan menjadi satu sama dengan Jepang.

Game ketiga yang mempertemukan wakil tunggal putra berhasil jadi panggung pembuktian bagi Alwi Farhan.

Sang kapten berhasil membawa Indonesia unggul sementara atas Jepang dengan skor 2-1 setelah menang lewat tiga gim.

Kemenangan itu membuat asa Indonesia untuk merebut gelar juara pertama kian jelas.

Sayang asa itu terputus kala ganda putri Indonesia gagal menambah poin sekaligus belum bisa memastikan gelar untuk Indonesia.

Pasalnya mereka tumbang setelah bertarung cukup sengit dalam durasi wakgtu 72 menit.

Selama itu, Kamila/Ramadhani dibungkam pasangan Jepang setelah bertarung hingga tiga gim.

Sehingga kedudukan antara Indonesia dan Jepang sama menjadi 2-2 dan berlanjut ke partai kelima.

Pasangan ganda putra, Muhammad Al Farizi/Nikolaus Joaquin bakal jadi penentu untuk memastikan gelar untuk Indonesia.

Pada partai penentuan, pasangan Indonesia berhasil memberikan perlawanan sengit kepada Jepang.

Sayangnya, hal itu tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh utusan Merah Putih.

Yang mana Farizi/Joaquin harus kalah di game penentuan dan gagal mengukir sejarah baru untuk tim Indonesia di ajang Badminton Asia Junior Championships 2023.

(Tribunnews.com/Niken)