Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Masa Depan MotoGP Dipertaruhkan, Bagnaia Malah Bantah Saran Lorenzo dan Stoner

Francesco Bagnaia malah membantah saran dari Jorge Lorenzo dan Casey Stoner soal perlunya batasan speed motor agar pembalap MotoGP 2023 lebih aman.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Masa Depan MotoGP Dipertaruhkan, Bagnaia Malah Bantah Saran Lorenzo dan Stoner
AFP/RONNY HARTMANN
Pembalap berkompetisi di Grand Prix sepeda motor MotoGP Jerman di sirkuit balap Sachsenring di Hohenstein-Ernstthal dekat Chemnitz, Jerman timur, pada 18 Juni 2023. (Photo by Ronny Hartmann / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, secara terang-terangan membantah saran dari dua legenda MotoGP, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo.

Komentar bernada arogansi dilontarkan Francesco Bagnaia yang menolak masukan dari Stoner dan Lorenzo agar balapan MotoGP memiliki batasan top speed pada motornya.

Menurut kedua legenda MotoGP yang pernah mencicipi manisnya gelar juara dunia ini, batasan speed motor perlu diperjelas guna memberikan keamanan bagi pembalap.

Baca juga: Percuma Marc Marquez Ngotot Tampil Garang di MotoGP 2023, Pecco Bagnaia Tak Akan Terkejar

Pada MotoGP 2023 ini saja, kecepatan motor para rider bisa mencapi 300 km/jam. Tak heran jika kemudian tingkat kecelakaan di musim ini menjadi tinggi presentasenya.

Sebut saja Marc Marquez, pembalap andalan Repsol Honda tersebut sudah mengalami 14 kali crash.

Padahal Marquez dari 8 seri balapan yang berlangsung absen dalam 2 hingga empat seri karena masalah cedera.

Ini menunjukkan bagaimana 'liarnya' kecepatan dari motor yang mengaspal di MotoGP 2023.

Berita Rekomendasi

Meski tidak serta-merta bisa dipukul rata, namun lewat kacamata Jorge Lorenzo, balapan MotoGP tidak bisa membiarkan motor para pembalap menyentuh angka 400 km/jam.

Pria yang terkenal dengan julukan X-Fuera kemudian menggaransi perlunya batasan demi menjaga keamanan para pembalap.

MotoGP, maupun olahraga berbasis kecepatan seperti halnya Formula 1 dan WorldSuperbike menjadi cabor yang  mempunyai tingkat kecelakaan tinggi. Cedera hingga kematian seorang pembalap menjadi sisi hitam yang mengiringi.

Pebalap Ducati Pramac Racing Team Spanyol Jorge Martin merayakan setelah memenangkan perlombaan Sprint dengan pebalap Australia Red Bull KTM Factory Racing Team urutan ketiga Jack Miller dan pebalap Ducati Lenovo Team urutan kedua Italia Francesco Bagnaia menjelang Grand Prix motor MotoGP Jerman di sirkuit balap Sachsenring di Hohenstein-Ernstthal dekat Chemnitz, Jerman timur, pada 17 Juni 2023.
Pebalap Ducati Pramac Racing Team Spanyol Jorge Martin merayakan setelah memenangkan perlombaan Sprint dengan pebalap Australia Red Bull KTM Factory Racing Team urutan ketiga Jack Miller dan pebalap Ducati Lenovo Team urutan kedua Italia Francesco Bagnaia menjelang Grand Prix motor MotoGP Jerman di sirkuit balap Sachsenring di Hohenstein-Ernstthal dekat Chemnitz, Jerman timur, pada 17 Juni 2023. (RONNY HARTMANN / AFP)

"Saat ini motor MotoGP sangat menakutkan. Saat ini mereka melebihi 370km/jam dan jika kita tidak mengerem kita akan mencapai 400 km/jam."

"Saya akan membatasi aerodinamika sebanyak mungkin, mungkin lebih baik akan menghilangkannya sama sekali," saran Jorge Lorenzo, dikutip dari laman Motosan.

Saran serupa juga disampaikan oleh legenda MotoGP asal Australia, Casey Stoner.

Menurutnya, alangklah baiknya jika Dorna kembali memulihkan marwah balapan MotoGP dengan meninggalkan sisi aerodinamiknya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas