Perbasi dan IBL Segera Ambil Tindakan Jika Ada Tim Bermasalah Dengan Gaji Pemain
Sejumlah tim yang berlaga di Indonesia Basketball League (IBL) bersamasalah dengan gaji para pemainnya.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tim yang berlaga di Indonesia Basketball League (IBL) bersamasalah dengan gaji para pemainnya.
Pihak Perbasi berharapnya begini, sebelum IBL mulai, harus selesai masalahnya. Kalau tidak, klub itu jangan ikut
Setidaknya ada tiga tim yang telah diketahui memiliki masalah soal hak para pemainnya tersebut.
Merespons hal tersebut, Pengurus Pusat Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia (Perbasi) dan pihak IBL, segera mengambil langkah cepat.
Tiga tim tersebut adalah Bima Perkasa Jogja (BPJ), West Bandits Solo, dan NSH Mountain Gold Timika.
"Kami sudah panggil IBL untuk mempertanyakan bagaimana langkah-langkahnya dari mereka. Karena ini penting, kalau kami biarkan satu klub, nanti khawatirnya yang lain-lain begitu juga," ujar Sekretaris Jenderal Perbasi, Nirmala Dewi di Indonesia Arena, Jakarta, Senin (7/8/2023).
"Jadi, kami akan lakukan komunikasi. IBL juga akan panggil BPJ. Kami tunggu, mudah-mudahan dalam waktu dekat segera. Karena tanggung jawab pemain, pelatih semua, itu kami harus peduli dan juga memperhatikan mereka," lanjutnya.
Kendati demikian, Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, mengatakan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh tiga tim di atas itu berbeda-beda.
Junas mengungkapkan kasus yang dialami oleh West Bandits adalah penunggakan gaji dalam beberapa bulan.
Sementara NSH dan BPJ sempat membayar gaji, namun setelah itu kedua tim tersebut belum kembali membayar gaji para pemainnya.
"Sebetulnya gini, kalau WB kan mengalami kesulitan dari bulan sekian sampai sekian," ucap Junas.
"Tapi, kalau misalnya seperti NSH atau BPJ itu, dia bayar (gaji) habis itu mundur (pembayaran gaji - red), habis itu bayar. BPJ terakhir (membayar gaji) itu Juni dan Juli," imbuhnya.
Klub Dan IBL Harus Selesaikan Kasus Gaji Pemain Yang Belum Beres
Sementara itu, Ketum Perbasi, Danny Kosasih, menegaskan kepada klub dan IBL harus menyelesaikan kasus tersebut sebelum IBL musim 2024 berlangsung.
Apabila masalah tersebut belum usai sebelum IBL 2024, Danny Kosasih mengatakan bahwa bukan hal mustahil klub terkait tidak diperbolehkan berlaga.
"Pihak Perbasi berharapnya begini, sebelum IBL mulai, harus selesai masalahnya. Kalau tidak, klub itu jangan ikut," ujar Danny.
"Jangan nanti boleh mundur dulu, enggak. IBL mulai, harus selesai," tegasnya.