Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Indonesia Nirgelar Kejuaraan Dunia BWF 2023 dan Tak Penuhi Target, Bikin BL Riuh di Media Sosial

Indonesia nirgelar di Kejuaraan Dunia BWF 2023, Rionny Mainaky didesak mundur dari jabatan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Indonesia Nirgelar Kejuaraan Dunia BWF 2023 dan Tak Penuhi Target, Bikin BL Riuh di Media Sosial
Tribunnews/Abdul Majid
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky saat diwawancarai setelah memimpin latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (19/4/2022). Indonesia nirgelar di Kejuaraan Dunia BWF 2023, Rionny Mainaky didesak mundur dari jabatan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI. 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia harus menelan pil pahit setelah gagal meraih gelar satu pun di Kejuaraan Dunia BWF 2023.

Ya, prestasi terbaik wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2023 adalah runner-up yang dipersembahkan sektor ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Apriyani/Fadia hanya mampu meraih runner-up Kejuaraan Dunia BWF 2023 setelah kalah dari andalan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, Minggu (27/8/2023).

Bertanding di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Apriyani/Fadia harus mengakui keunggulan Chen/Jia lewat permainan dua set langsung 21-16, 21-12.

Praktis, hasil yang didapat wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2023 tak sesuai dengan target PBSI.

Sebelumnya, Rionny Mainaky selaku Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI menargetkan dua gelar juara melalui sektor tunggal putra dan ganda putra.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky saat diwawancarai setelah memimpin latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky saat diwawancarai setelah memimpin latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (19/4/2022). Indonesia nirgelar di Kejuaraan Dunia BWF 2023, Rionny Mainaky didesak mundur dari jabatan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.(Tribunnews/Abdul Majid)

"Saya inginnya tiga (gelar juara). Tapi, (setidaknya) dua (gelar juara), lah," kata Rionny kepada wartawan di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (14/8/2023) pagi, dikutip dari djarumbadminton.

Berita Rekomendasi

Namun apa dikata, wakil Indonesia tunggal putra dan ganda putra justru gagal lolos final.

Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bahkan sudah tumbang di babak awal.

Jojo tersingkir di 64 besar setelah kalah dari wakil Malaysia, Lee Zii Jia.

Sedangkan Fajar/Rian tumbang di 32 besar setelah dibekuk andalan Taiwan, Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan.

Di sisi lain, Apriyani/Fadia yang tak diunggulkan justru mampu lolos final dan bisa memberikan medali perak.

PBSI Disorot

Dalam unggahan terbaru akun Instagram @badminton.ina yang menampilkan Apriyani/Fadia, para badminton lovers malah fokus memberi kritikan untuk PBSI.

Gelar runner-up dirasa masih kurang, mengingat harusnya wakil Indonesia bisa berbicara banyak di kejuaraan bergengsi itu.

"PBSI nya jg dong berbenah jgn atletnya aja, udah brp turnamen nihil gelar, target sering gak tercapai, mau sampai kapan begini terus," komentar @ariakbar8878

"Indonesia nggak malu ama Thailand? Mereka diatas tahun 2020 udah 2 gelar juara dunia, kita terkahir 2019,badminton kita makin hancur, jangan nunggu habis Olympic baru bongkar nanti makin hancur, jangan samapai kejadian ulang 2012 Olympic kita nol gold di Olympic, memalukan pbsi," balas @muahmmad_panji70.

"Dan PBSI gagal Memenuhi Target. Gagal juara dunia di tahun 2022 terulang kembali di tahun 2023. Contoh lah XD Korea, meskipun tidak di unggulkan namun bisa juara dunia mengalahkan monster rank 1 dunia. Dan yg di targetin juara WS An se yong rank 1 dunia, juga memenuhi taget korea untuk juara dunia," tambah akun @felica2627.

Rionny Didesak Mundur

Berkaca dengan prestasi wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2023, banyak dari badminton lovers yang menganggap Rionny gagal menjalankan tugasnya dengan baik sebagai kabid pembinaan dan prestasi PBSI.

Alhasil, banyak badminton lovers yang mendesak Rionny untuk mundur dari jabatannya di PBSI.

Hal itu terlihat dari komentar para badminton lovers di akun Facebook Badminton Wonder Fans.

"Tiga Gelar yang ditargetkan Rionny diambil Korea. Muka jutek mode on. Evaluasi siap meluncur," sindir akun Badminton Wonder Fans.

"Ganti (Rionny) sebagai pengurus, nggak ada guna. Dia masuk, makin hancur pemain kita. Smash pada ngambang," komentar akun And**.

"Masih mending Susi Susanti jadi pengurus," tulis akun Andi Qill**.

"Emas Olimpiade 2020 kan memang masih eranya Susi, cuma pas covid aja si (Rionny) menggantikan. Dapat hasil kerja keras dari pembinaan Susi, sekarang lihat udah tiga tahun tidak ada World Championship," balas Herdyan**.

"Era Rionny Indonesia gagal di WBC, nggak ada gelar satu pun wkwkwk," timpal akun Facebook Lindo Suwan**.

"Rionny perlu dievaluasi tuh, makin lama kok kayak makin menurun prestasi Indonesia, makin lama makin bosan nonton, apalagi XD Pelatnas," ungkap Chris Van**.

Desakan mundur juga datang dari badminton lovers di media sosial Twitter.

Seorang netizen bahkan secara tegas jika evaluasi perlu dilakukan pihak PBSI dan tentunya juga Rionny.

"yang perlu evaluasi itu ya termasuk PBSI dan Rionny Mainaky. mereka target 2 medali aja gak bisa yakali medali apri/fadia dihitung satu-satu," cuit akun @trickypoint16.

Bahkan, akun centang biru pun sampai ikut buka suara soal prestasi badminton Indonesia yang menurun.

"Nanti saat laporan pertanggung jawaban pengurus, ada yg tanya, "Mengapa prestasi badminton Indonesia menurun?" Lalu dijawab, "Apes, Pak!"," tulis @ainurohman.

"Lantas apalagi alasan Rionny Mainaky masih berada di posisinya?"  komentar @ultramen_viggo.

Baca juga: Hattrick Emas Kejuaraan Dunia BWF 2023 Akane Yamaguchi Digagalkan Carolina Marin

Hasil Final Kejuaraan Dunia BWF 2023

Ganda campuran: Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) vs Seo Seung Jae/Chae Yu Jung (Korea Selatan), (17-21, 21-10, 18-21)

Ganda putri: Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) vs Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, (21-16, 21-12)

Tunggal putri: An Se Young (Korea Selatan) vs Carolina Marin (Spanyol), (21-12, 21-10)

Tunggal putra: Kunlavut Vitidsarn (Thailand) vs Kodai Naraoka (Jepang), (19-21, 21-18, 21-7)

Ganda putra: Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae (Korea Selatan) vs Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), (14-21, 21-15, 21-17

(Tribunnews.com/Isnaini)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas