Solusi Rivan Nurmulki Dilarang Bela Timnas dan Klub Proliga: Ikuti Jejak Pevoli Problematik Korea
Rivan Nurmulki bisa mengikuti jejak pevoli problematik Korea Selatan Lee Dae-yeong untuk abroad jika sanksinya tak bisa bermain di timnas dan Proliga.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Polemik Rivan Nurmulki yang diambang larangan tampil membela Timnas voli Indonesia dan klub Proliga selama satu tahun, menghadirkan babak baru.
Ada satu solusi bisa diambil Rivan Nurmulki jika sanksi terberat itu dijatuhkan PBVSI,
Hukuman larangan membela Timnas voli Indonesia dan mentas di Proliga selama satu tahun dapat menimpa Rivan Nurmulki, setelah disebut berbohong kepada PBVSI.
Tuduhan itu diberikan kepada Rivan setelah pevoli asal Jambi ini meminta izin menarik diri dari skuad Asian Sr Mens Volleyball Championship 2023, dan malah bermain di Kapolri Cup 2023 bersama Kalimantan Timur.
Baca juga: Rivan Nurmulki di Mata PBVSI: Pahlawan Timnas Voli Indonesia, Dicap Tukang Kibul
Endingnya, 'sanksi pertama' dilakukan PBVSI ialah mencoret Rivan dari skuad Asian Games 2023 di China, 19 September mendatang.
Pencoretan Rivan Nurmulki memantik reaksi keras dari netizen, khususnya volimania Tanah Air.
Pecinta bola voli Indonesia mengeluhkan dan memandang negatif keputusan PBVSI yang berani mencoreta Rivan Nurmulki.
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mengambil jalan tengah dengan mengadakan mediasi.
Tujuannya adalah meluruskan kesalahpahaman antara PBVSI dan Rivan Nurmulki yang rampung berlangsung, Senin (11/9/2023).
Bukan ending yang memuaskan hasil dari mediasi yang dinilai tak menemui titik temu tersebut. Hasilnya, Rivan Nurmulki justru terancam sanksi berat atas tuduhan 'mengibuli' PBVSI.
Bambang Suedi selaku Dewan Pengawas PP PBVSI menyebut ada sanksi terberat yang sudah menanti Rivan, yakni vakum membela Timnas voli Indonesia dan tak bisa bermain di Proliga dalam kurun waktu satu tahun.
"Iya, berbohong juga. Kalau soal kode etik kepolisian tidak masalah, Ketum tinggal telepon ke satuannya untuk ditangguhkan dulu," terangnya seperti yang dikutip dari laman BolaSport.
"Belum ada sanksi, tapi ada sidang kode etik melalui mediasi lagi di PBVSI. Yang penting kariernya tidak boleh putus, kami sayang dengan dia."
"Belum ada hitter sebagus dia. Kami sayang sama dia, tetapi dia sendiri yang begini."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.