Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ketua Umum PBVSI Bongkar Rahasia Rivan Nurmulki, Tidak Terima saat Sohibnya Jadi Cadangan

Ketua umum PBVSI Imam Sudjarwo sebut Rivan Nurmulki tidak senang adanya keputusan pencoretan rekan-rekannya dari Timnas voli Indonesia.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Ketua Umum PBVSI Bongkar Rahasia Rivan Nurmulki, Tidak Terima saat Sohibnya Jadi Cadangan
Instagram @rivannurmulki
Pevoli Timnas Indonesia, Rivan Nurmulki saat memamerkan keping medali emas yang diraihnya pada SEA Games 2021 di Vietnam. Rivan Nurmulki kini dihubungkan dengan tim voli asal Jepang, Panasonic Panthers. - Ketua umum PBVSI Imam Sudjarwo sebut Rivan Nurmulki tidak senang adanya keputusan pencoretan rekan-rekannya dari Timnas voli Indonesia. 

Sebelum Rivan, Nizar Zulfikar, Yuda Mardiansyah dan Rendy Tamamilang menjadi 'korban' regenerasi skuad Timnas voli Indonesia.

Hanya saja ketiga pevoli Nasional ini merupakan rekan seperjuangan Rivan Nurmulki saat masih bahu-membahu di Surabaya Samator.

Masalah semakin pelik ketika PBVSI mengetahui Rivan Nurmulki bermain di Kapolri Cup setelah izin tidak membela Indonesia di Asian Sr Mens Volleyball Championship.

"Kamu tidak boleh main di tempat lain. Ternyata beberapa hari kemudian dia bermain di Kapolri Cup di Polda Kaltim. Padahal sudah saya kasih tahu dan dia sudah tahu aturannya kalau sudah masuk timnas, terus main di luar," ucap Imam.

"Bagaimana perasaannya yang sedang berjuang untuk negara, sedangkan dia enak-enaknya main di luar. Nah dua hal inilah sehingga kami ambil keputusan, kalau tetap dimasukkan dia tidak mau bergabung."

"Kalau toh saya memaksakan, nanti tidak solid dalam tim. PBVSI adalah organisasi besar ada aturannya, jadi memperlakukan semuanya sama untuk pemain dan pelatih," ujar Imam.

Manajer Tim Jakarta Bhayangkara Presisi, Irjen Pol. Pipit Rismanto S.IK, MH, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Komjen Pol. (Purn.) H. Imam Sudjarwo, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol. Drs. H. Ahmad Dofiri M.Si., VP Corporate Communication Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso berfoto bersama seluruh pevoli dan official klub Jakarta Bhayangkara Presisi saat acara pelepasan menuju Asian Mens Volleyball Championship 2023 di Mutiara Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis malam (11/5/2023). Klub yang telah lolos dan mewakili Indonesia di AVC 2023 ini akan berlaga pada 14 hingga 21 Mei 2023 dan berhadapan dengan klub-klub voli terbaik dari berbagai penjuru Asia. Setidaknya akan bersaing 16 negara yang mengirim perwakilan klub di ajang bola voli antarklub paling bergengsi tingkat Asia ini, salah satunya Jakarta Bhayangkara Presisi. Sebanyak 30 orang rombongan yang terdiri dari 16 pevoli dan sisanya official langsung bertolak menuju Manama City, Bahrain usai pelepasan. Tribunnews/Jeprima
Manajer Tim Jakarta Bhayangkara Presisi, Irjen Pol. Pipit Rismanto S.IK, MH, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Komjen Pol. (Purn.) H. Imam Sudjarwo, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol. Drs. H. Ahmad Dofiri M.Si., VP Corporate Communication Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso berfoto bersama seluruh pevoli dan official klub Jakarta Bhayangkara Presisi saat acara pelepasan menuju Asian Mens Volleyball Championship 2023 di Mutiara Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis malam (11/5/2023). (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Rivan Nurmulki akan melakoni sidang etik dan komisi disiplin yang dari sudut pandang PBVSI disebut melakukan tindak kebohongan untuk mangkir dari pemanggilan timnas.

Berita Rekomendasi

"Kalau ada masalah tentu kami akan berikan sanksi. Tetapi, mekanismenya kami pakai sidang kode etik atau komite disiplin."

"Ini yang nanti setelah timnya (timnas ke Asian Games 2023) berangkat dalam waktu dekat, kami ingin melakukan sidang komisi disiplin kepada Rivan untuk rasa keadilan teman-teman semua agar tidak diikuti dan menjaga marwah PBVSI," ucap Imam.

"Sidangnya secepatnya, itu untuk menegakkan disiplin agar setara dengan yang lain, sebelumnya juga sudah ada beberapa orang. Sanksinya kita lihat dari bobot kesalahannya."

"Komdis nanti ada dari dewan kehormatan, dewan pengawas, dan lain-lain tidak gegabah lah."

"Kami semua sayang sama Rivan termasuk sayang dengan semua atlet. Apa yang kami lakukan ini ingin memperbaiki Rivan. Rivan itu masa depannya masih panjang dan ingin kami selamatkan."

"Jadi apa pun nanti keputusan komdis, dia harus terima. Kami tidak akan mungkin mematikan karier dia karena yang besarkan dia itu kami."

"Kamii sayang dan kami perlu dia ke depan. Jadi kami akan bina agar baik. Saat pertemuan di Kemenpora itu dia udah menyampaikan apa yang telah disampaikan, mengakui apa yang saya sampaikan."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas