Apri/Fadia Cetak Sejarah, Ganda Putri dari Indonesia Pertama yang Jadi Juara di Hong Kong Open
GANDA putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mencetak sejarah setelah menjadi juara di ganda putri Hong Kong Open 2023.
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- GANDA putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mencetak sejarah setelah menjadi juara di ganda putri Hong Kong Open 2023.
Sejak turnamen Hong Kong Open bergulir pada 1982, belum pernah ada pemain ganda putri dari Indoensia yang bisa menjadi juara.
Hingga akhirnya, Apri/Fadia lah yang menjadi pasangan ganda putri Indonesia pertama yang bisa menjadi juara.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, meraih gelar juara Hong Kong Open 2023 setelah mengalahkan wakil terbaik Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Capaian gelar juara menjadi oleh-oleh Apriyani/Fadia dari petualangan mereka yang berakhir dengan kemenangan dramatis di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Minggu (17/9).
Ganda putri terbaik Indonesia itu sukses naik podium tertinggi setelah memetik kemenangan pada laga puncak Hong Kong Open 2023.
Dalam pertandingan yang diwarnai dua insiden dramatis, Apriyani/Fadia memaksa Tan/Thinaah menelan pil pahit dengan skor 14-21, 24-22, 21-9.
Pada laga hari ini, penampilan Apriyani/Fadia memang sempat kurang terlihat greget. Keganasan mereka diredam habis-habisan oleh pasangan terbaik Negeri Jiran di awal laga.
Pada gim pertama, Apriyani/Fadia belum panas. Mereka langsung tertekan dan sulit mengeluarkan pola permainan sendiri.
Pasangan Malaysia pun unggul cepat sampai jarak enam angka sudah tercipta pada 8-2.
Pearly Tan benar-benar menjadi motor serangan ganda putri peringkat 10 dunia tersebut. Sebagai playmaker, perannya dalam mengatur serangan untuk dieksekusi Thinaah berfungsi dengan sangat ciamik hari ini.
Hampir semua pengembalian Tan terlihat tak nyaman buat Apriyani/Fadia. Sementara Apriyani/Fadia sendiri belum menemukan serangan jitu untuk menembus pertahanan Tan/Thinaah.
Bahkan 3 poin pertama mereka raih gara-gara unforced error dari pasangan Malaysia. Variasi serangan pasangan Malaysia juga begitu subur.
Tak melulu dengan hujan smes, mereka juga cerdik menempatkan kok melalui dropshot halus yang berkali-kali mengecoh Apriyani/Fadia.