Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Selain Rivan, 3 Spiker Ini Masih Layak Perkuat Timnas Voli Indonesia, Ada yang Berstatus Abroad

Ada tiga spiker Nasional selain Rivan Nurmulki yang masih layak untuk memperkuat Timnas voli putra Indonesia, ada Dimas, Rendy dan Sigit Ardian.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Selain Rivan, 3 Spiker Ini Masih Layak Perkuat Timnas Voli Indonesia, Ada yang Berstatus Abroad
ADEK BERRY / AFP
Pevoli Indonesia Rendy Fabriant (berbaju merah) memainkan bola melawan Thailand pada final bola voli putra Southeast Asian Games (SEA Games) ke-29 di Kuala Lumpur pada 27 Agustus 2017. Kini, Rivan Nurmulki dicoret dari skuad Asian Games 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Rivan Nurmulki kini menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan volimania Tanah Air setelah dicoret dari skuad Asian Games 2023.

Polemik antara Rivan Nurmulki dengan PBVSI pun terus menjadi sorotan karena Federasi Bola Voli Indonesia dinilai terlalu berani mencoret pevoli terbaik Indonesia tersebut.

Bahkan langkah regenerasi yang dilakukan dinilai terlalu ekstrem dengan mendepak sejumlah pemain senior yang secara usia masih berada di era keemasannya.

Pelatih Timnas voli putra Indonesia, Jeff Jiang Jie memang melakukan keputusan berani dengan memberikan menit bermain kepada amunisi muda seperti Fahri Septian, Doni Haryono, hingga Hendra Kurniawan.

Akan tetapi vonis untuk mencoret pevoli berpengalaman seperti Nizar Zulfikar hingga Yuda Mardiansyah dinilai terlalu berlebihan.

Apalagi di sektor spiker, Timnas voli putra Indonesia masih membutuhkan sosok leader. Oleh karena itu, selain Rivan Nurmulki, ada tiga 'tukang gebuk' voli Nasional yang dinilai masih layak untuk mendapatkan panggilan Jeff Jiang Jie

Berikut tiga pevoli yang dinilai masih layak memperkuat Timnas voli Indonesia selain Rivan Nurmulki yang dirangkum dari laman Volleybox.

Baca juga: The Next Rivan Nurmulki Tampil Buas, Penambang Poin Timnas Voli Indonesia di Asian Games 2023

1. Rendy Tamamilang

Berita Rekomendasi

Jika bertanya siapa pevoli Nasional paling banyak abroad, Rendy Tamamilang merupakan jawabannya.

Pevoli kelahiran Bitung, Sulawesi Selatan ini tercatat membela tiga klub luar negeri meliputi Oman Club, A'Ali, dan Hatta Club. 

Bahkan Rivan Nurmulki yang disebut sebagai pevoli terbaik Indonesia kini, baru memperkuat dua tim luar negeri, yakni VC Nagano Tridents dan Nakhon Ratchasima The Mall.

Tak heran jika Rendy Tamamilang dinilai masuk layak memperkuat Timnas voli Indonesia. Hanya saja kini Rendy harus tersingkir dari skuad Merah-Putih karena kebijakan regenerasi skuad.

Jika berbicara kualitas, Rendy Tamamilang tidak perlu diragukan lagi. Masih berusia 28 tahun, dia kini memperkuat tim asal Uni Emirat Arab (UEA), Hatta Club.

Sejumlah penghargaan bergengsi diraihnya saat membela Samator di ajang Proliga. Dua gelar beruntun (2018-2019)) plus penghargaan MVP menjadi bukti taji rekan duet Rivan Nurmulki ini.

Di level timnas, Rendy menjadi bagian dari skuad SEA Games saat meraih keping medali emas pada tahun 2019 dan 2022.

Pevoli Indonesia Rendy Fabriant (berbaju merah) memainkan bola melawan Thailand pada final bola voli putra Southeast Asian Games (SEA Games) ke-29 di Kuala Lumpur pada 27 Agustus 2017.
Pevoli Indonesia Rendy Fabriant (berbaju merah) memainkan bola melawan Thailand pada final bola voli putra Southeast Asian Games (SEA Games) ke-29 di Kuala Lumpur pada 27 Agustus 2017. (ADEK BERRY / AFP)

2. Sigit Ardian

Pevoli asal Kebumen, Jawa Tengah ini memang sudah berusia 30 tahun. Namun soal kemampuan, opposite yang juga berprofesi sebagai anggota TNI tersebut tak boleh dipandang remeh.

Sigit bahkan sudah menjadi bagian dari skuad SEA Games sejak 2013, dan terakhir kali berpartisipasi di pesta olahraga Asia Tenggara ini di musim 2019.

Salah satu alasan mengapa Sigit tak lagi menjadi langganan Timnas voli putra Indonesia karena usianya yang tak muda lagi.

Akan tetapi melihat bagaimana kontribusinya pada Proliga 2023, Sigit dinilai masih layak untuk mengenakan jersey Merah-Putih.

Selain kualitas, kehadiran Sigit dinilai penting karena mejadi pemain senior dalam skuad asuhan Jeff Jiang Jie.

Opposite Timnas Voli Indonesia, Dimas Saputra Pratama tengah berlatih bersama LavAni jelang persiapan SEA V League 2023.
Opposite Timnas Voli Indonesia, Dimas Saputra Pratama tengah berlatih bersama LavAni jelang persiapan SEA V League 2023. (Instagram @lavani.forever)

Baca juga: Rivan Nurmulki dan Dimas Saputra Main Tarkam Satu Lapangan, Mantan Timnas Voli Indonesia Berkumpul

3. Dimas Saputra

Dimas Saputra, atau terkenal dengan panggilan Pak Lurah di kalangan pecinta bola voli Indonesia, menjadi pevoli senior yang tersingkir namanya dari skuad Timnas voli Indonesia.

Secara umur, Dimas masih berada di performa terbaik. Suami Berllian Marsheilla ini berusia 28 tahun. 

Bahkan dia disebut sebagai salah satu spiker yang memiliki vertical jump tertinggi di pervolian Indonesia.

Hanya saja, jika dibandingkan dengan Rivan Nurmulki, pevoli asal tim Indomaret ini masih kalah satu level. 

Secara kualitas, Dimas Saputra masih dibutuhkan dalam skuad Timnas voli Indonesia. Tidak hanya dari spike-spike kerasnya saja, namun dari segi pengalaman, dan mentalitas di atas lapangan.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas