Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport
UFC

Jeka Saragih, Petarung Indonesia Pertama di UFC yang Gaungkan Adat Simalungun ke Dunia

Alih-alih meninggalkan adatnya, Jeka mengatakan dirinya akan terus senantiasa merepresentasikan adat dan daerah asalnya dalam panggung dunia.

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Jeka Saragih, Petarung Indonesia Pertama di UFC yang Gaungkan Adat Simalungun ke Dunia
Tribunnews/ALFARIZY
Atlet Mix Martial Art (MMA) Indonesia, Jeka Saragih, tiba di Terminal 3 Bandar Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Rabu (22/11/2023). 

Jeka Saragih, Petarung Indonesia Pertama di UFC yang Gaungkan Adat Simalungun ke Dunia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jeka Saragih berhasil menjadi petarung pertama dari Indonesia yang berhasil menembus UFC, Amerika Serikat.

Dalam perjalan panjangnya menuju oktagon paling bergengsi di dunia itu, Jeka tampak tak pernah ketinggalan menggunakan ornamen khas adat Simalungun, suku dan daerah tempatnya berasal.

Terbaru, dalam laga debutnya di UFC pekan lalu, Jeka Saragih menggunakan Gotong yang merupakan penutup kepala bagi pria yang telah menikah dalam adat Simalungun.

Baca juga: Sebut Pemerintah Daerah Tutup Mata, Jeka Saragih Akan Bangun Sasana Ketiga di Sumatera Utara

Alih-alih meninggalkan adatnya, Jeka mengatakan dirinya akan terus senantiasa merepresentasikan adat dan daerah asalnya dalam panggung dunia.

"Karena inilah kecintaan saya kepada suku saya," ungkap Jeka kepada awak media setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Rabu (22/11/2023).

BERITA TERKAIT

Tak sampai di situ, Jeka juga tampak merajah tubuh dengan tato 'Gotong dan Bulang' yang merupakan penutup kepala suami-istri, di bagian dadanya.

Petarung berusia 28 tahun itu ingin mengenalkan daerah asal sembari memberi kritikan ke daerah asalnya.

"Karena kan tau, Simalungun itu jauh tertinggal dari kabupaten-kabupaten lain, bukan masalah dari pendidikan juga, jalan, dan jaringan juga," ujar Jeka.

"Banyak yang ketertinggalan dan saya harus bangga walaupun ketertinggalan itu saya harus menunjukkan bahwa kampung saya bakal bisa dilirik mata dunia," tegasnya.

Jeka Saragih memang senantiasa melontarkan kritik kepada pemerintah daerahnya. Medio Oktober 2022 lalu, Jeka pun sempat memprotes jalan rusak di kampung halamannya.

Pada kepulangannya kali ini, petarung MMA dengan bayaran termahal di Indonesia itu mengatakan ingin membangun satu sasana atau tempat latihan di Simalungun, Sumatra Utara.

Sebelum membangun tempat latihan ketiga ini, Jeka telah membangun dua sasana, yang berlokasi di Saribu Dolok dan Kota Siantar.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas