Kabar Baik untuk Volimania, PBVSI Restui Rivan Nurmulki Main di Proliga 2024
PBVSI memberikan alasan mengapa Rivan Nurmulki masih diberikan kesempatan untuk berkompetisi di ajang domestik seperti Proliga 2024.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Misteri Rivan Nurmulki bisa tidaknya berpartisipasi di pagelaran Proliga 2024 menemui titik terang.
Disampaikan Ketua Komisi Disiplin PP. PBVSI, Irjen Pol (P) Drs. Edy Sunarno, sanksi yang diberikan kepada Rivan Nurmulki ialah hukuman berkiprah di laga Internasional selama satu tahun.
Artinya, Rivan Nurmulki masih bisa mengikuti kompetisi dalam negeri seperti Livoli maupun Proliga 2024.
Sebagai informasi, PBVSI telah mengetok palu sanksi yang ditujukan untuk Rivan Nurmulki.
Baca juga: Curhatan Rivan Nurmulki usai Kena Sanksi PBVSI, Ingin Comeback ke Timnas Voli Putra Indonesia
Dalam sidang komisi disiplin PP PBVSI pada 17 November 2023, diputuskan bahwa Rivan tidak diizinkan untuk mengikuti event internasional selama satu tahun.
Ini termasuk event internasional yang diselenggarakan di dalam negeri. Sanksi terhadap Rivan berlaku mulai 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024.
PBVSI menghukum Rivan Nurmulki karena pada Agustus lalu mengikuti Kapolri Cup 2023 meski sedang izin untuk tidak memperkuat tim nasional bola voli Indonesia.
Rivan absen dari agenda timnas di Kejuaraan Asia 2023 yang dihelat pada 19-26 Agustus silam di Urmia, Iran.
Dalam pernyataan resmi dari PBVSI, Rivan disebut meminta izin untuk menunggu istrinya yang mau melahirkan.
"Dasar sanksi yang kita berikan itu, yang bersangkutan bermain di Piala Kapolri. Itu melanggar aturan," kata Edy, dikutip dari BolaSport.
Dalam keterangannya, Edy menjelaskan Rivan Nurmulki hanya bisa tampil dalam kejuaraan maupun kompetisi dalam negeri, seperti Proliga, Livoli, ataupun kejuaraan lingkup nasional lainnya.
Lebih lanjut, Edy memberikan alasan perihal Rivan tetap diperolehkan bermain dalam kegiatan di Tanah Air. Hal tersebut bersangkutan dengan sumbangsih prestasi Rivan Nurmulki bagi Indonesia.
Salah satunya adalah hattrick medali emas di SEA Games yang diraih Rivan bersama timnas pada edisi 2019, 2021 (dihelat 2022), dan 2023.
"Rivan itu pernah berprestasi bagi Indonesia. Itu pertimbangannya," tambah pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PP. PBVSI itu.
Di samping itu, Edy membeberkan sanksi itu diberikan agar tidak diulangi kembali dan juga tidak ditiru atlet-atlet lainnya.
PBVSI berharap bahwa hukuman ini justru bisa dijadikan sebagai lecutan agar bisa membangkitkan kembali prestasi Rivan di kancah internasional.
"Rivan itu masih berusia 28 tahun saat ini. Diharapkan lima tahun lagi masih bisa menelorkan prestasi," sahut Edy.
Keputusan sanksi bagi Rivan sudah melalui beberapa pertimbangan.
Kata Edy, dalam anggota Komisi Disiplin yang diketuainya itu, terdapat orang-orang organisasi dan juga mantan pemain timnas, Zulfarshah.
Rivan sendiri, menurut Edy, sudah menerima keputusan itu.
"Waktu sidang komisi disiplin itu, Rivan kita hadirkan. Dan dia menerima," ujarnya.
Rivan Nurmulki Legowo Terima Sanksi PBVSI
Rivan Nurmulki mendapatkan sanksi dari PP PBVSI. Sanksi itu diungkap atlet voli berusia 28 tahun ini lewat vlog di Youtube miliknya Rivan Nurmulki, Kamis (23/11/2023).
"Saya terima sanksi yang ada, saya jalani, larangan bermain satu tahun liga internasional. Jadi tidak boleh main keluar selama satu tahun, it's oke, satu tahun sebentar kok," katanya.
Rivan mengatakan sanksi itu diberikan dalam sidang yang berlangsung di kantor PP PBVSI, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 17 November lalu. Sidang berlangsung dalam dua sesi dan baru selesai pukul 15:00 WIB.
"Alhamdulillah sidangnya lancar, Alhamdulillah kena sanksi. Nggak apa-apa sih, jadinya clear, nggak kayak kemarin nunggu-nunggu kayak digantungi," ucap peraih tiga medali emas SEA Games itu.
Sekedar informasi, sidang ini baru digelar dua bulan setelah mediasi dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo terhadap Rivan dan PP PBVSI.
"Katanya mau disidang sebelum Asian Games, tapi tidak tahu kenapa sampai sekarang baru dipanggil," papar Rivan.
Sanksi diberikan kepada Rivan Nurmulki karena bermain di Kapolri Cup yang berlangsung Agustus sampai September 2023. Saat itu, mantan pemain Samator ini bermain untuk Kalimantan Timur.
Sebelumnya, Rivan sudah meminta izin kepada PP PBVSI untuk tidak memperkuat timnas Indonesia pada Asian Men's Volleyball Champions 2023.
Alasannya pevoli berusia 28 tahun itu akan menjalani sidang kode etik di kepolisian, tempatnya bekar.
Sekedar informasi, Rivan sudah mengajukan untuk mengundurkan diri sebagai anggota Polri. Namun, sidangnya selalu tertunda karena dia harus memperkuat timnas Indonesia.
"Ternyata sudah clear, sudah tahu disanksi. Intinya cerita saja, supaya tidak ada berita hoax nantinya. Nggak enak juga kalau aku lihat berita-beritanya dilebih-lebihkan," kata Rivan di channel YouTube-nya.
"Tidak masalah disanksi, sidang kemarin intinya melanggar. Saya akui saya salah," tambahnya.
Selain harus menjalani sidang, Rivan mengaku minta izin tidak bermain di Kejuaraan Asia karena juga tak ada persiapan.
"Mau sidang, tiba-tiba datang ikut main. Tidak mungkin lho. Saya berpikirnya kasih kesempatan untuk teman-teman yang lain, regenerasi," ucapnya.
"Daripada saya tidak ada persiapan tiba-tiba ikut main, tidak bisa menampilkan yang terbaik. Lebih baik izin dulu untuk event waktu itu, yang bermasalah dengan saya."
Rivan mengungkapkan sudah mendapat izin dari PBVSI tidak bermain di Kejuaraan Asia.
"Saya sudah ada kesepakatan diizinin dan ada omongan tidak boleh main karena sudah izin tidak ikut timnas. Tapi, waktu itu nggak tahu kenapa, tiba-tiba saya main di kapolri cup, sebenarnya sudah tidak boleh main," papar pevoli asal Jambi tersebut.
"Mungkin ada mis komunikasi yang tidak dijelaskan secara detail. Tapi, saya tidak mau jelaskan di sini karena sudah detail dan buat teman-teman please jangan bikin berita-berita hoax, jangan melebihkan berita yang ada."
"Cuma saya mikirnya sidang kebetulan sudah kelar dan main dua hari setelah sidang kalau tidak salah. Saya berpikirnya main saja, kebetulan yang ngajak ya tidak enak juga mau nolak. Tahu juga siapa yang ngajak, rapi tidak perlu aku jelasin," tambahnya.
"Intinya salah sudah main, padahal sudah tidak boleh," tutup Rivan Nurmulki.
(Tribunnews.com/Giri)