Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Efek Hasil Minor Badminton Indonesia di China Masters 2023, Sulit Pecah Telur di BWF Final

Efek hasil minor badminton Indonesia di China Masters 2023 jadi modal buruk tatap BWF World Tour Finals dan diprediksi sulit pecah telur.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Efek Hasil Minor Badminton Indonesia di China Masters 2023, Sulit Pecah Telur di BWF Final
PBSI
Efek Hasil Minor Badminton Indonesia di China Masters 2023, Sulit Pecah Telur di BWF Final - Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kala bertanding di babak 32 besar Hong Kong Open 2023, Selasa (12/9/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Badminton Indonesia mengakhiri China Masters 2023 lebih cepat karena menorehkan hasil minor, Sabtu (25/11/2023).

Tak ada satu pun wakil Merah-Putih yang berhasil melesat ke babak semifinal China Masters 2023.

Efeknya, ini jadi modal buruk bagi kontingen Indonesia yang menatap BWF World Tour Finals 2023.

Dikatakan demikian lantaran wakil Indonesia bisa saja makin sulit untuk pecah telur di turnamen prestius itu.

Sebab dalam tiga edisi terakhir, tak ada satu pun wakil Indonesia yang keluar sebagai juara.

Baca juga: Ginting Cs Diterpa Badai Cedera, Wakil Indonesia Tatap Getir BWF World Tour Finals 2023

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto beraksi di BWF World Championship 2023, Rabu (23/8/2023).
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto beraksi di BWF World Championship 2023, Rabu (23/8/2023). (Instagram @badminton.ina)

Jika melihat performa andalan Indonesia di berbagai sektor, performa mereka masih inkonsisten.

Mulai dari eks ranking 1 dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mana belum menunjukkan taringnya.

Berita Rekomendasi

Pasangan yang akrab disapa Fajri itu amat konsisten selama tahun 2022.

Konsistensi itu terlihat hingga mereka berhasil juara All England 2023.

Sayang setelah itu Fajar/Rian justru melempem dan langganan keok di babak pertama dan kedua.

Sama halnya di China Masters 2023, anak asuh Aryono Miranat harus tersingkir di babak 16 besar.

Padahal persiapan Fajar/Rian terbilang lebih panjang di mana mereka memutuskan absen tanding di Jepang satu minggu sebelumnya.

Akan tetapi pada akhirnya kompatriot Anthony Ginting itu harus angkat koper cepat.

Hal yang sama juga dirasakan Ginting tatkala jadi harapan tunggal putra Indonesia.

Ginting tak menunjukkan permainan apiknya sehingga harus terjungkal di babak 16 besar.

Rekan Ginting yaitu Jonatan Christie dikabarkan juga dibekap cedera setelah merampungkan gelaran turnamen di Jepang.

Bisa dikatakan, dua andalan tunggal putra yang akan mentas di Final nanti sedang tidak baik-baik saja.

Menyisakan waktu yang ada sebelum tempur di Hangzhou, diharapkan kondisi Ginting dan Jojo segera membaik.

Kompak membuntuti Viktor Axelsen (Denmark) di papan atas ranking BWF, Anthony Sinisuka Ginting (kiri) dan Jonatan Christie (kanan) tuai sorotan dari Media China.
Kompak membuntuti Viktor Axelsen (Denmark) di papan atas ranking BWF, Anthony Sinisuka Ginting (kiri) dan Jonatan Christie (kanan) tuai sorotan dari Media China. (Kolase Tribunnews - TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Tak berhenti di situ saja, Gregoria Mariska Tunjung yang baru saja juara Kumamoto Masters 2023 juga memiliki kabar buruk.

Kekasih Mikha Angelo itu diduga memiliki masalah dengan kakinya yang kapalan.

Imbasnya, itu cukup mengganggu Jorji dalam bertanding karena kurang nyaman.

Di China Masters 2023, Jorji terhenti di babak 16 besar seperti Ginting.

Senjata terakhir kontingen Indonesia ada Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di kubu ganda putri.

Apriyani dibekap cedera di lutut kanannya yang didapat sejak Hylo Open 2023 beberapa waktu lalu.

Mencoba comeback di China Masters, nyatanya eks partner Greysia Polii belum pulih sepenuhnya.

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti ketika beraksi di semifinal French Open 2023 melawan Liu Sheng Shu/Tan Ning (China), Sabtu (28/10/2023).
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti ketika beraksi di semifinal French Open 2023 melawan Liu Sheng Shu/Tan Ning (China), Sabtu (28/10/2023). (PBSI)

Baca juga: Ranking BWF Ahsan/Hendra Anjlok, Mimpi The Daddies ke Olimpiade Paris 2024 Terancam Ambyar

Tak heran jika atlet kelahiran 1998 itu memutuskan untuk mundur saat bertanding di babak 16 besar.

Jika melihat kondisi wakil Indonesia, rasanya sulit bagi mereka untuk pecah telur.

Ya, seluruh wakil Indonesia yang akan tanding ke BWF World Tour Finals (WTF) 2023 nanti belum pernah merasakn gelar juara.

Kecuali Apriyani memang memiliki catatan menarik di turnamen bergengsi itu.

Apriyani tercatat selalu tampil di turnamen akhir tahun itu sejak tahun 2018 bersama Greysia Polii.

Namun dia belum pernah sekalipun merasakan naik podium tertinggi.

Kontingen Indonesia yang berhasil naik podium tertinggi di Final sejauh ini hanya satu.

Yaitu sang legeda hidup, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada tahun 2019 silam.

The Daddies - julukan Ahsan/Hendra berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang).

Sejak saat itu, belum ada lagi wakil Indonesia yang melanjutkan estafet Ahsan/Hendra di WTF.

Terlebih jika melihat performa serta kondisi pemain Indonesia saat ini.

Kans untuk juara atau melesat jauh di WTF 2023 tampak sulit.

(Tribunnews.com/Niken)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas