Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Bagnaia Bicara Persaingan Juara Dunia MotoGP, Bandingkan Jorge Martin dengan Fabio Quartararo

Francesco Bagnaia menjadi Juara Dunia MotoGP 2023. Pecco membandingkan persaingannya antara Fabio Quartararo danegan Jorge Marti di dua musim terakhir

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Bagnaia Bicara Persaingan Juara Dunia MotoGP, Bandingkan Jorge Martin dengan Fabio Quartararo
Instagram @motogp
Francesco Bagnaia mengukir beragam sejarah setelah memenangi Juara Dunia MotoGP 2023. Bicara soal persaingan juara dunia MotoGP, Bagnaia mengatakan MotoGP 2023 ini lebih menantang. 

“Sulit untuk membandingkannya. Tahun lalu Fabio memulai dengan sangat baik tetapi begitu saya mulai menang, dia semakin mendapat masalah," ujar Bagnaia, dikutip dari Crash.

“Dia cepat, dia super cepat tapi motornya tidak memberinya kemungkinan untuk bertarung melawan saya. Kami berada dalam situasi yang berbeda," kata Bagnaia setelah menjadi juara dunia MotoGP 2023.

Sementara pada GP 2023 ini, Bagnaia mengakui persaingannya lebih ketat lantaran Jorge Martin juga sama-sama menunggangi motor Desmosedici Ducati.

Pembalap Ducati Italia Francesco Bagnaia merayakan di podium setelah memenangkan Grand Prix MotoGP Valencia di arena pacuan kuda Ricardo Tormo di Cheste, pada 26 November 2023. Francesco Bagnaia dari Italia menikmati hari impian saat ia mempertahankan gelar dunia MotoGP dan memahkotainya dengan kemenangan di balapan terakhir musim ini di Valencia hari ini. Pembalap Ducati berusia 26 tahun itu sudah yakin akan gelar juara ketika satu-satunya rivalnya Jorge Martin mengalami kecelakaan di awal balapan.
Pembalap Ducati Italia Francesco Bagnaia merayakan di podium setelah memenangkan Grand Prix MotoGP Valencia di arena pacuan kuda Ricardo Tormo di Cheste, pada 26 November 2023.  (JOSE JORDAN / AFP)

Baca juga: Hasil MotoGP Valencia 2023: Pecco Bagnaia Juara Dunia, Jorge Martin Crash di Lap 5

Jorge Martin sempat mengambil alih posisi puncak klasemen balapan pada Oktober lalu, unggul tujuh poin setelah sprint race di MotoGP Mandalika.

Namun, hal itu tak berlangsung lama karena setelah balapan utama selesai, Bagnaia kembali lagi ke posisi teratas klasemen setelah Martin gagal finis.

Sebelum GP Mandalika, Pecco hanya unggul tiga poin saja, namun setelah kemenangan di main race, jarak poin keduanya menjadi 18 poin.

Kala itu, balapan tingga lima seri saja, sehingga menciptakan persaingan yang cukup seru dengan jarak poin yang bisa berubah tiap akhir pekan.

BERITA REKOMENDASI

“Bersama Jorge, setelah Barcelona, dia menjadi lebih percaya diri setiap akhir pekan dan sulit untuk menghentikannya."

“Kemudian saya jatuh di India ketika saya berada di depannya, jadi yang pasti itu merupakan nilai tambah," ungkap Pecco.

Faktor lainnya yang membuat persaingan Bagnaia dan Martin ketat adalah terbukanya data antar pembalap tim Ducati.

Martin pernah mengatakan dirinya memang mempelajari data telemetri milik Bagnaia, sehingga memungkinkannya untuk menyangingi sang rival.

"Tahun ini lebih sulit. Berbagi lebih banyak data memang bermanfaat, tetapi terkadang lebih membuat stres,” kata Bagnaia.

Dilihat dari jumlah kemenangan dalam persaingan dengan Bagnaia, Jorge Martin memang memberikan perlawanan yang lebih sengit.

Memang, Bagnaia kerap memenangi balapan utama, jumlahnya 7 kali berbanding empat milik Martin.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas