Wabah Pneumonia Misterius di China Ancam Gelaran BWF World Tour Finals 2023, Dewan BWF Ketar-ketir
Jelang bergulirnya gelaran BWF World Tour Finals 2023, China selaku tuan rumah justru dikejutkan dengan wabah Pneumonia misterius.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Jelang bergulirnya gelaran BWF World Tour Finals 2023, China selaku tuan rumah justru dikejutkan dengan wabah Pneumonia misterius.
Baru-baru ini, rumah sakit di China kebanjiran pasien anak-anak yang sakit akibat wabah pneumonia.
Bahkan, dalam laporan ProMed, wabah pneumonia yang muncul tak terdiagnosis secara pasti.
ProMed merupakan sebuah sistem pengawasan yang memantau wabah penyakit pada manusia dan hewan di seluruh dunia.
Baca juga: Jadwal Badminton Perempat Final Syed Modi International 2023: Alwi & Dejan/Gloria Tumpuan Indonesia
Dikutip dari independent.co.uk, WHO mengatakan bahwa pihaknya belum bisa mengidentifikasi apakah klaster ini ada hubungannya dengan infeksi saluran pernapasan.
“Tidak jelas apakah hal ini terkait dengan peningkatan infeksi pernapasan secara keseluruhan yang sebelumnya dilaporkan oleh otoritas Tiongkok, atau kejadian terpisah,” kata WHO.
Tentu, adanya wabah tersebut menjadi ancaman bagi BWF World Tour Finals 2023 yang tinggal mengjitung hari.
Apalagi China sebelumnya juga sempat dihebohkan dengan wabah Covid-19 yang bahkan sampai menyebar ke seluruh dunia.
BWF World Tour Finals 2023 dijadwalkan bakal berlangsung pada 13-17 Desember mendatang di Hangzhou Olympic Sport, China.
Dengan situasi yang saat ini melanda China, Dewan BWF asal Indonesia, yakni Bambang Roedyanto, sampai dibuat ketar-ketir.
Melalui cuitan di akun Twitter (X) pribadinya, @R_RB6767, pria yang akrab disapa Koh Rudy tersebut berharap semuanya aman-aman saja sampai berlangsungnya BWF World Tour Finals 2023.
"Semacam Virus Covid lg mewabah, semoga semua aman2 saja yg ke WTF," cuit Koh Rudy.
Sontak, banyak netizen yang ikut mengomentari cuitan Koh Rudy itu.
Bahkan, beberapa di antara mereka ingin BWF World Tour Finals 2023 dipindah ke negara lain, tak terkecuali Indonesia.