Pemain Pelatnas Melempem, Dejan/Gloria Selamatkan Wajah Ganda Campuran Indonesia
Dejan/Gloria jadi penyelamat wajah ganda campuran Indonesia lewat juara Syed Modi, pemain pelatnas besutan PBSI melempem.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Ganda campuran Indonesia tak segarang ketika Liliyana Natsir masih bermain untuk Indonesia.
Terbukti pasangan besutan PBSI dalam BWF World Tour 2023 melempem tak bisa melesat jauh untuk menyumbang gelar.
Hanya saja, wajah ganda campuran sedikit terselamatkan lewat juara Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle di Syed Modi International, Minggu (3/12).
Naik podium tertinggi di India, Dejan/Gloria mempersembahkan gelar pertama untuk ganda campuran di Indonesia tahun 2023 ini.
Baca juga: Update Ranking BWF seusai Syed Modi: Dejan/Gloria Naik 2 Tangga, Pasukan Pelatnas Terancam
Yap benar, tahun 2023 ini ganda campuran baru mengamankan gelar lewat Dejan/Gloria yang baru saja berjaya di India.
Bahkan menariknya, Dejan/Gloria bukanlah pasangan besutan Pelatnas PBSI atau penggawa yang masuk tim nasional.
Dejan/Gloria merupakan pasangan pemain profesional yang berada dalam naungan PB Djarum.
Gloria sendiri baru dikeluarkan dari Pelatnas PBSI pada tahun 2022 dan dipasangkan dengan Dejan.
Dipoles oleh PB Djarum, Dejan/Gloria berhasil tampil menggigit sejak debut tahun 2022.
Mengais asa lewat turnamen level kecil seperti International Challenge, mereka berhasil juara empat kali.
Walau hanya level International Challenge, hal itu cukup membantu Dejan/Gloria untuk bisa mendongkrak ranking BWF.
Alhasil pelan tapi pasti mereka bisa menembus 20 besar dan bertarung melawan pemain elite dunia.
Terus bertanding walau jatuh bangun sepanjang tahun 2023, Dejan/Gloria akhirnya menunjukkan taringnya pada akhir tahun 2023.
Tepatnya dalam gelaran bertajuk Syed Modi International 2023, mereka naik podium tertinggi dan juara.
Ganda Campuran Pelatnas Melempem
Efek keberhasil Dejan/Gloria bak menunjukkan bahwa pasangan yang masuk tim nasional sedang tidak baik-baik saja.
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari acapkali masih tersingkir di babak pertama dan kedua.
Beberapa kali mereka bisa melaju ke perempat final hingga semifinal.
Namun Rinov/Pitha masih sulit untuk melesat ke final dan juara.
Sama halnya dengan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Di mana Rehan/Lisa justru mendapat kritik gegara permainannya yang melempem.
Sempat membuat kejutan di All England 2023, Rehan/Lisa justru kendur sejak pertengahan tahun 2023.
Benar, Rehan/Lisa membuat kejutan di All England dengan melaju ke semifinal.
Sayang momentum itu tak bisa dipertahankan dan mereka justru tampil memble.
Rehan/Lisa baru saja comeback dan main bagus ketika tampil di Hylo Open 2023 beberapa waktu lalu.
Mereka berhasil melaju ke final walau antiklimaks lantaran keluar sebagai runner-up.
Kini dalam naungan Herry Iman Pierngadi, ganda campuran belum menunjukkan taji.
Eks pelatih ganda putra itu menerangkan bahwa dia butuh waktu lama untuk membentuk Rinov/Pitha cs.
Padahal, kualifikasi Olimpiade Paris 2024 akan segera berakhir pada bulan April mendatang.
Namun jika melihat performa pasukannya, ganda campuran kena alarm bahaya.
(Tribunnews.com/Niken)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.