Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ikuti Jejak B League, IBL Mau Bangun Database Penggemar Untuk Kembangkan Bisnis Klub

Setelah menjalin kerjasama dengan Liga Basket Jepang (IBL), IBL akan mengadopsi beberapa hal penting untuk kemajuan liga.

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ikuti Jejak B League, IBL Mau Bangun Database Penggemar Untuk Kembangkan Bisnis Klub
Tribunnews/Alfarizy
Chief Executive Officer (CEO), Junas Miradiarsyah, dalam konferensi pers IBL 2023 seri 6, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023). 

Ikuti Jejak B League, IBL Mau Bangun Database Penggemar Untuk Kembangkan Bisnis Klub

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Liga Basket Indonesia (IBL) terus melakukan terobosan baru untuk musim berikutnya.

Setelah menjalin kerjasama dengan Liga Basket Jepang (IBL), IBL akan mengadopsi beberapa hal penting untuk kemajuan liga.

Hal tersebut antara lain adalah dengan membangun database penggemar tiap-tiap tim yang berlaga di IBL.

Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, mengatakan bahwa database penggemar ini memegang poin penting untuk kemajuan sebuah tim.

"Salah satunya adalah database fans. Kalau mengelola fans sudah pasti melakukan meet and greet, school to school, semua mungkin sudah melakukan itu," kata Junas, di Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Berita Rekomendasi

"Tapi apakah itu semua menjadi sebuah database, fans yang benar-benar loyal kepada klub, sebenarnya itu kuncinya," sambungnya.

Selain itu, Junas mengatakan, penjualan cenderamata juga harus dikelola sebaik mungkin dengan melihat pangsa pasar masing-masing klub.

Junas menyebut, penjualan cenderamata di Liga Basket Jepang turut membantu keuangan klub. Hal tersebut datang dari para penggemarnya.

"Kemudian yang kedua pengelolaan merchandise, itu juga disebutkan bahwa di Jepang itu merchandisenya luar biasa, produknya benar-benar itu. Produknya bener-bener dari ujung rambut sampai ujung kaki, kadang-kadang ada merchandise yang kami tidak kepikiran. Tapi apakah di sana laku? laku," ucap Junas.

"Dari mana membuat itu laku? ya balik lagi tadi kita harus tau siapa fans-nya, bagaimana pengelolaannya, kemudian profil fans seperti apa, baru di situ kita bisa menjual barang yang tepat buat mereka. Jadi itu dua di antaranya, saya bicara baru dari perspektif bisnis dulu karena ini yang penting dari format home-away, home-away itu bukan tujuan akhir tapi adalah salah satu cara untuk menjadi magnet supaya tim itu punya value lebih," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas