Jonatan Christie Dibantu Psikolog Lawan Viktor Axelsen, Berusaha Temukan Celah Raja Bulu Tangkis
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, secara perlahan terus berusaha menemukan celah raja bulu tangkis, Viktor Axelsen (Denmark).
Editor: Muhammad Barir
Jonatan Christie Dibantu Psikolog Lawan Viktor Axelsen, Berusaha Temukan Celah Raja Bulu Tangkis
TRIBUNNEWS.COM- Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, secara perlahan terus berusaha menemukan celah raja bulu tangkis, Viktor Axelsen (Denmark) yang sampai saat ini masih sulit dikalahkan.
Jonatan terus mengumpulkan persiapan untuk menuju BWF World Tour Finals 2023 yang akan bergulir pada 13-17 Desember 2023 di Hangzhou, China.
Harapan tinggi tertuju kepada pemain 25 tahun tersebut mengingat tren menanjak yang ia tampilkan setelah berhasil menjadi kampiun pada French Open 2023.
Baca juga: Jonatan Christie Siap Mati-matian di WTF 2023: Cari Balikan Modal Nikah
Salah satu rival yang paling diwaspadai tentunya adalah Viktor Axelsen, pemain nomor satu dunia sekaligus juara bertahan BWF World Tour Finals.
Saat berbicara dengan BolaSport.com dan awak media lainnya di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Jonatan membeberkan bahwa persiapannya tak hanya soal teknik.
Dia telah berkonsultasi dengan psikolog hingga menyadari kebiasaan di lapangan yang tadinya kurang diperhatikan ternyata bisa berpengaruh besar.
"Ketika saya selalu diskusi tentang keseharian saya di lapangan, latihan, sampai terakhir ketemu Axelsen, banyak hal seperti momen-momen atau pembelajaran yang mungkin dulu saya tidak tahu," kata Jonatan.
Baca juga: Jonatan Christie Ungkap Senjata Rahasia Buat Hadapi Viktor Axelsen
"Hal itu karena dari dulu, kami hanya berbicara soal teknik di lapangan. Tetapi, kami tidak berbicara soal bagaimana dari segi psikologi bahwa ternyata ada beberapa hal yang saya tidak tahu dia melakukan itu atau tidak, tetapi ilmunya ada. Memang beberapa pergerakan, cara dia melakukan sesuatu gerakan, ada hal yang perlu dipelajari," jelasnya.
Tahun ini Jonatan berhadapan dengan Axelsen sebanyak empat kali dan selalu kalah. Kekalahan Jonatan lebih dari sekadar faktor percaya diri. Sebab, dia mengaku tidak pernah takut saat melawan Axelsen.
Akan tetapi, dengan belajar membaca gestur tubuh, Jonatan perlahan mulai mengurai apa saja yang bisa membuat Axelsen cemas atau tertekan.
"Dan ketika saya berdiskusi dengan psikolog saya, ada hal yang perlu dilakukan untuk meng-counter," papar Jonatan.
Baca juga: Viktor Axelsen Ikut Terharu Lihat Prosesi Pernikahan Jonatan Christie dengan Shanju eks JKT48
"Jadi tentang berhadapan dengan Viktor, memang bukan hanya sekadar bicara teknik di lapangan tetapi juga non-teknisnya perlu diperhatikan dan dilawan juga," tuturnya.
Walau demikian, Jonatan sangat paham, cara menelaah kelemahan lawan sekelas Axelsen bukan tugas yang mudah. Kesabaran dan ketelatenan menjadi kunci.
"Kita juga tidak tahu ya, ke depannya bisa lebih mendekati lagi atau memenangkan pertandingan, kita juga tidak tahu," ujar Jonatan.
"Yang penting, tetap usaha. Saya pasti melakukan yang terbaik, semua pemain punya peluang yang sama. Dan saya akan melakukan semaksimal yang saya bisa. Strategi juga bukan hanya strategi bermain tetapi juga bagaimana kita memancing emosi," katanya.
"(Hal itu karena) kami (pemain) dipancing emosi itu salah satu strategi juga, salah satunya seperti saat kami menghadapi intimidasi Viktor," jelasnya.
(Sumber: Bolasport.com)