TRIBUNNEWS.COM - Anthony Sinisuka Ginting harus mengubur impiannya untuk bisa lolos ke semifinal BWF World Tour Finals 2023, Jumat (15/12/2023).

Hal ini dikarenakan Ginting gagal menjalankan dua skenario dalam waktu bersamaan untuk lolos ke semifinal BWF World Tour Finals edisi kali ini.

Tepat pada laga penentuan, Ginting kalah rubber game melawan Axelsen dengan skor 21-16, 7-21 dan 13-21.

Kekalahan melawan Axelsen terasa menyakitkan bagi Ginting yang tinggal selangkah lagi lolos ke semifinal.

Dengan kekalahan melawan Axelsen, Ginting dipastikan tersingkir secara tragis di babak penyisihan grup BWF World Tour Finals 2023.

Baca juga: Angkat Koper dari BWF World Tour Finals, Gregoria Mariska Tunjung Usung Target Tinggi Tahun Depan

Meskipun berhasil memenangkan dua laga pembuka, hal itu tetap tidak mampu menolong nasib Ginting.

Apalagi pada waktu hampir bersamaan, Kodai Naraoka tidak mampu memberikan uluran bantuan kepada Ginting.

Ya, Ginting sebenarnya bisa saja tetap lolos ke semifinal jika Kodai Naraoka bisa mengalahkan Shi Yuqi dalam laga lainnya.

Hanya saja, Kodai Naraoka yang sempat unggul atas Shi Yuqi pada set pertama malah kalah lagi lewat rubber game.

Pebulu tangkis asal Jepang itu kalah melawan Shi Yuqi dengan skor 21-18, 21-23, dan 13-21.

Jalannya Laga Ginting vs Axelsen

Pada set pertama, Ginting sempat tertinggal cukup jauh dari Axelsen terutama pada awal laga.

Setelah sempat tertinggal 2-6, Ginting justru mampu bangkit dan unggul saat jeda interval pertama pada gim pertama.

Dengan keunggulan dua poin, Ginting unggul 11-9 atas Axelsen pada saat jeda interval pertama.

Setelah unggul pada jeda, performa Ginting makin sulit dihentikan Axelsen.

Hal itu dibuktikan dengan rentetan poin beruntun yang didapatkan Ginting melawan Axelsen.

Hingga pada akhirnya, ketenangan dan agresifitas yang ditunjukkan Ginting pada interval kedua membuatnya unggul jauh.

Ginting akhirnya bisa menutup gim pertama dengan keunggulan 21-16 atas Axelsen.

Keunggulan gim pertama secara tidak langsung seharusnya membuat Ginting lebih percaya diri untuk menghadapi gim kedua.

Hanya saja kondisinya malah berbalik, ditambah dalam waktu bersamaan ada laga hidup mati antara Kodai Naraoka dan Shi Yuqi yang tengah berlangsung.

Performa Ginting pada gim kedua malah serasa antiklimaks, lantaran dirinya gantian yang tertinggal jauh dari Axelsen.

Pada awal pertandingan, Ginting sampai ketinggalan lima poin dari Axelsen.

Pada interval pertama gim kedua, Ginting hanya diberi dua poin saja, skor 2-11 untuk keunggulan Axelsen.

Situasi makin rumit lantaran dalam laga lainnya Shi Yuqi berhasil memaksakan rubber game melawan Kodai Naraoka.

Axelsen akhirnya makin panas performanya dan bisa mengamankan set kedua dengan kemenangan telak.

Tunggal putra terbaik dunia itu sukses mengalahkan Ginting dengan skor telak pada gim kedua dengan skor 7-21.

Pada set penentuan, Ginting mencoba menjaga ritme, bermain lebih agresif untuk bisa mengimbangi permainan Axelsen.

Hanya saja berbagai aksi luar biasa Axelsen beberapa kali membuat Ginting tertunduk lesu karena kehilangan poin pada momen krusial.

Pada jeda interval pertama saja, Ginting tertinggal 6-11 dari Axelsen yang masih tampil dominan pada gim ketiga.

Ginting terus berjuang memberikan perlawanan kepada Axelsen pada interval kedua dan perlahan mulai mengejar poin lawannya.

Ginting bahkan mampu menjaga jarak poin dengan Axelsen menjadi 11-15 pada set penentuan.

Gim ketiga akhirnya dimenangkan Axelsen dengan skor 13-21, Ginting pun kalah dengan cara rubber game.

Kekalahan melawan Axelsen akhirnya menghentikan langkah Ginting di BWF World Tour Finals 2023.

Tak hanya itu, Ginting juga memperpanjang catatan buruk laga tak pernah menang melawan Axelsen dalam 11 pertempuran terakhirnya.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)