Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Media Malaysia Soroti Kiprah Pramudya Kusumawardana sebelum Putuskan Gantung Raket

Media Malaysia turut menyoroti kiprah Pramudya Kusumawardana sebelum memutuskan untuk gantung raket setelah rampung tur 2023.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Media Malaysia Soroti Kiprah Pramudya Kusumawardana sebelum Putuskan Gantung Raket
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Media Malaysia Soroti Kiprah Pramudya Kusumawardana sebelum Putuskan Gantung Raket - Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan bertanding melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam babak semifinal Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023) malam. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

Setelah Indonesia Open 2023, kiprah Pram/Yere masih naik turun.

Tak jarang jika anak asuh Aryono Miranat acapkali tersingkir di babak pertama dan kedua.

Namun mereka juga sempat melesat ke perempat final walau akhirnya antiklimaks lantaran keok.

Dari rentetean kiprah Pram, The Star menuliskan bahwa sang atlet memutuskan pensiun karena masalah kesehatan mental.

Hal itu juga sudah disampaikan oleh Pram melalui intimate talk yang diselenggarakan di Youtube PBSI.

"Saya akun mundur dari PBSI dan Badminton Indonesia," buka Pramudya dikutip dari kanal YouTube Badminton Indonesia.

"Poin pertama adalah mental health (kesehatan mental) saya dalam kondisi yang tidak bagus,"

Berita Rekomendasi

"Dan ini (sudah) terjadi dalam waktu yang lama terjadi di day to day life saya."

"Jadi saya harus mengistirahatkan diri saya sebentar yang dimana bisa mengganggu agenda PBSI dan orang-orang yang bekerja sama dengan saya," terangnya.

Baca juga: Selamat Berpisah Pramudya Kusumawardana, Jasamu Takkan Terlupakan di Ganda Putra Indonesia

"Kedua pendidikan, saya masih mementingkan pendidikan. Ada hubungannya dengan poin pertama saya, sebagian orang sudah tahu saya akan mengambil studi sports science and sports psychology,"

"Poin ketiga adalah perebutan Olympic adalah tujuan dan impian semua atlet, kalau ditanya 'mau main Olympic?' mau. Tapi banyak hal yang disiapkan, bukan semata-mata (bisa) masuk Olympic dan selesai."

"Indonesia sudah mencetak banyak medali Olympic, saya rasa saya tidak punya kapabilitas yang cukup untuk memenuhi standar atlet Olimpic berdasarkan statistik, progres permainan, dan kesempatan terutama membawa nama Indonesia yang mempunyai historis dan target yang besar,"

"Dan keempat sebagai manusia biasa yang memiliki pemikiran yang bermacam-macam."

"Seperti manusia pada umumnya saya mempunyai impian dan target sendiri, dan mengetahui kondisi saya sendiri, dan kapan saya mengambil keputusan. Menurut saya empat poin itu sih," terang Pram.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas