Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sempat Melempem di Tengah Musim, Zheng/Huang Bangkit Gegara Kejar Bonus Akhir Tahun

Motivasi Zheng/Huang bangkit saat sempat melempem adalah kejar bonus akhir tahun dengan meraih gelar juara 3 kali beruntun.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Sempat Melempem di Tengah Musim, Zheng/Huang Bangkit Gegara Kejar Bonus Akhir Tahun
ADEK BERRY / AFP
Sempat Melempem di Tengah Musim, Zheng/Huang Bangkit Gegara Kejar Bonus Akhir Tahun - Zheng Si Wei dan Huang Ya Qiong melakukan selebrasi setelah mengalahkan Yuta Watanabe dan Arisa Higashino dari Jepang pada final Asian Games Hangzhou 2022 di Hangzhou pada 7 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Ganda campuran nomor 1 dunia sempat melempem di tengah musim turnamen 2023.

Zheng Siwei/Huang Yaqiong beberapa kali tersingkir di babak perempat final maupun semifinal tak seperti biasa.

Sadar performanya menurun, Zheng/Huang bertekad bangkit demi kejar bonus akhir tahun 2023.

Bukan hanya soal mengejar bonus, anak asuh Zhang Jun ini berupaya keluar dari tekanan mengingat kala itu belum lolos BWF World Tour Finals 2023.

Baca juga: Daftar Ganda Campuran Peraih Gelar BWF World Tour Terbanyak di 2023, Nestapa Rinov/Pitha & Kolega

Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong mengalahkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino dalam babak final Kapal Api Group Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong mengalahkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino dalam babak final Kapal Api Group Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Berbekal motivasi soal bonus dan lolos ke turnamen akhir tahun, Zheng/Huang langsung menggenjot performanya.

"Sebelum Japan Masters, kita sebenarnya ga dapet hasil bagus," buka Zheng dilansir CGTN.

"Setelah mendapat bonus pertengahan tahun, kita berpikir kalo kita bisa miskin di putaran kedua," katanya menambahkan.

Berita Rekomendasi

Sadar akan hal itu, Zheng/Huang langsung meningkatkan porsi latihan.

Tujuannya agar kembali tampil konsisten dan bisa mengalahkan rival-rivalnya yang acapkali jadi batu sandungan.

Sebut saja Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea) hingga kompatriotnya sendiri, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China).

Yap, kedua pasangan tersebut sering jadi momok bagi Zheng/Huang di pertengahan musim.

Seo Seung-jae (Kiri) dan Chae Yu-jung dari Korea Selatan setelah bermain melawan Arisa Higashino dan Yuta Watanabe dari Jepang pada pertandingan ganda semifinal campuran di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF di Kopenhagen, Denmark, pada 26 Agustus 2023 .
Seo Seung-jae (Kiri) dan Chae Yu-jung dari Korea Selatan setelah bermain melawan Arisa Higashino dan Yuta Watanabe dari Jepang pada pertandingan ganda semifinal campuran di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF di Kopenhagen, Denmark, pada 26 Agustus 2023 . (MADS CLAUS RASMUSSEN / RITZAU SCANPIX / AFP)

Terbukti dirangkum dari laman BWF, Zheng/Huang dikalahkan oleh Seo/Chae di final Kejuaraan Dunia.

Kemudian ganda campuran no 1 dunia itu kembali takluk dari Seo/Chae saat mentas di China Open 2023.

Hasil minor lainnya terjadi tatkala Zheng/Huang secara mengejutkan gagal raih emas Asian Games 2023.

Uniknya kala itu Zheng/Huang dikalahkan oleh pasangan underdog asal Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.

Rentetan torehan buruk didapat oleh Zheng/Huang di tur Eropa yang mana keduanya nirgelar di Denmark dan Prancis.

Sadar akan performanya menurun, Zheng/Huang membangun motivasi sendiri dan berupaya untuk kembali ke level terbaiknya.

Benar saja, keduanya berhasil bangkit di Japan Masters dan juara di China Masters.

Gelar juara dari dua turnamen tersebut mengantarkan keduanya lolos ke BWF World Tour Finals 2023.

Di turnamen akhir tahun tersebut, Zheng/Huang menutup tahun 2023 dengan manis yaitu naik podium tertinggi.

Zheng menerangkan setelah juara tiga kali beruturut-turut sebagai bukti tercapainya target.

"Ya alasan prize money sangat tinggi adalah kita meraih tiga gelar sekaligus," jelasnya.

"Sebelum Japan Masters, kita belum lolos BWF World Tour Finals, jadi kita makin tertekan saat itu," katanya menambahkan.

Walau jagoan China sempat memble, partner Huang menerangkan bahwa saat ini dia lebih legowo ketika kalah.

Dia sadar sedang dalam masa sulit, sehingga dia bisa lebih tenang untuk menatap turnamen selanjutnya.

Bagi Zheng, dia tidak ingin terlalu menyesali kekalahan, tapi bersiap untuk bangkit dengan tenang.

"Saya lebih menerima kekalahan atau betapa sulitnya situasi sekarang, dan menatap masa depan lebih damai, dan tidak terlalu menyesalinya," tukasnya.

Ketahanan mental dari Zheng/Huang memang tidak perlu diragukan sebagai ganda campuran no 1 dunia.

Konsistensinya terjaga dan selalu bisa bangkit dari keterpurukan dan masa sulit.

Beberapa kali itu sudah dibuktikan oleh kompatriot Chen Qing Chen.

Tak heran jika keduanya berhasil mengatasi dengan baik inkonsistensi performanya di tengah musim 2023.

(Tribunnews.com/Niken)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas