Di race Sabtu kemarin dia mengeluhkan adanya beberapa titik air di lintasan yang mempengaruhi performa motornya.

"Balapan hari ini sangat disayangkan, kami memulai dalam kondisi kering, namun ada beberapa titik air di lintasan. Kami berada di batas maksimal dengan ban slick dan tidak mudah untuk memahami situasi sebenarnya dengan mengenakan helm," ujarnya.

"Saya mengalami kecelakaan segera setelah start, saya kehilangan sayap motor, dan saya sangat kesulitan untuk mencapai garis finis."

"Terlepas dari kecelakaan dan penalti, saya masih bisa senang dengan kualifikasi, kami berada di sana. Pada awalnya saya bisa lebih berhati-hati, saya kurang mengerem di tikungan pertama, perangkat masih masuk dan saya kehilangan posisi di sektor pertama. Untuk besok saya merasa baik, kami bisa menjalani balapan yang bagus," imbuhnya.

Direktur Utama Pertamina Lubricants, Werry Prayogi mengatakan, performa Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio di seri sebelumnya memperlihatkan bahwa mereka cepat beradaptasi dengan Ducati Desmosedici GP23.

Ini mengingat motor ini dianggap punya karakter berbeda dengan motor yang mereka gunakan tahun lalu. Namun secara bertahap, keduanya menunjukkan peningkatan adaptasi yang bagus dengan meraih posisi finis keenam untuk Fabio dan posisi kedelapan untuk Marco di MotoGP Amerika.

"Saya optimis, dengan dukungan dari seluruh fans balap tim ini di Indonesia, keduanya bisa tampil bagus mulai di sesi latihan hingga sesi kualifikasi MotoGP di Jerez nanti," ujarnya dikutip dari siaran pers VR46.