Junas Miradiarsyah: Indonesia Basketball League Sedang Bergeliat, Berani Mendobrak Jadi Kunci
Indonesia Basketball League (IBL) kembali mendapat perhatian khusus, dengan mendapatkan kehormatan berpartisipasi pada Asia Pacific Media Forum (APMF)
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Junas Miradiarsyah: IBL Sedang Bergeliat! Berani Mendobrak Jadi Kunci
TRIBUNNEWS.COM - Ajang IBL 2024 telah memasuki pertengahan musim kompetisi diisi dengan kegegapgempitaan penggemar setia, kemegahan aksi dan suasana serta keseruan luar biasa di tiap pertandingan-pertandingan yang bergulir.
Kegempitaan ini seakan mencapai puncak kehebohan atmosfernya pada ajang IBL All Star 2024 yang dihelat di awal bulan Mei ini.
Dilabeli dengan Legacy for the Future, Season Finale, tak pelak momen istimewa IBL All Star 2024 mendapatkan pengakuan tertinggi dan kekaguman atas penyelenggaraan terbaik sportainment pertandingan eksibisi ini dari berbagai pihak; masyarakat, selebriti dan yang paling penting, industri.
Baca juga: Daftar Pemain IBL All Star 2024, Ahang Siap Bawa Tim Future Menang, Dave Ingin Sajikan Duel Menarik
Kompetitif, begitu menghibur sekaligus menggagas standar baru penyelenggaraan acara olahraga.
Indonesia Basketball League (IBL) kembali mendapat perhatian khusus, dengan mendapatkan kehormatan berpartisipasi pada Asia Pacific Media Forum (APMF) yang berlangsung di Bali, 1-3 Mei 2024 lalu.
Dalam edisi kesepuluhnya, APMF 2024 dikenal sebaai platform utama bagi praktisi pemasaran, media, dan komunikasi untuk berbagi ide dalam menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks.
Kali ini IBL mengambil peran dengan menunjukkan bagaimana industri sportainment berkembang di Indonesia dan betapa pentingnya menghadirkan manajemen penyelenggaraan acara olahraga yang baik.
CEO Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah menyampaikan, “Sebuah kebanggaan bagi IBL bisa berpartisipasi dalam APMF. Kemajuan basket dalam empat tahun terakhir menarik minat banyak kalangan untuk ingin mengetahui lebih dalam sisi luar lapangan. Kami mencoba membuka mata banyak pihak, tidak hanya masyarakat namun juga korporat, pemasar dan industri bagaimana industri olahraga ini dikemas dari sisi kemitraan, dan bagaimana olahraga bola basket bisa menjadi industri hiburan serta kreatif yang membawa penggemar fanatik datang berbondong-bondong ke arena-arenanya, langsung atau dari layar kaca dan membuka peluang besar untuk kampanye pemasaran. Kepiawaian manajemen penyelenggaraan sport event jadi kuncinya, dan ini jadi ikhtiar dan komitmen bersama!”
Koneksi utama antara manajemen acara olahraga berkualitas dengan pencapaian di lanskap bola basket Indonesia adalah bahwa manajemen acara olahraga yang baik tidak hanya dapat meningkatkan popularitas dan daya tarik olahraga tersebut bagi masyarakat, sehingga dapat menarik lebih banyak penonton dan sponsor, namun juga yang tidak kalah pentingya adalah prestasi.
Manajemen penyelenggaraan acara olahraga yang baik diyakini dapat meningkatkan kualitas acara, keterlibatan lebih jauh industri dan tentu saja pengalaman penonton, sehingga dapat meningkatkan minat dan dukungan masyarakat terhadap olahraga tersebut.
“IBL sedang bergeliat! Market dan industri begitu memperhatikannya dan makin tertarik untuk terlibat jauh, tapped into Sports. Salah satu kunci sports event management adalah breakthrough. Berani mendobrak. Musim 2024 ini, IBL diselenggarakan dengan konsep baru: Kandang/Tandang atau Home/Away. Untuk mencapai keberhasilan, kita semua harus mampu belajar, berlatih dan melakukan kesalahan serta memperbaikinya, jadi lebih baik, demi Liga, trust the process!” tutur Junas yang awal Maret lalu baru kembali dari Sport Visitor Program, ajang belajar Manajemen Penyelenggaraan Acara Olahraga yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia.
Sementara itu, Head of Content & Business Development Vidio, Eva Stephanie Kurnia mengutarakan, “IBL sebagai kompetisi bola basket tertinggi Tanah Air turut memperkaya konten sports yang ada di Vidio.
Walau popularitas bola basket di Indonesia belum sebesar sepak bola atau bola voli, namun, IBL dan juga NBA tetap punya penggemar besar di Vidio.