Sejarah Tercipta, Pelita Jaya Masuk Lima Besar Asia Usai Taklukkan Wakil Iran dan Korea
Runner Up IBL Indonesia musim 2023 tersebut membuat tim lawan tak berdaya di liga antarklub basket Asia.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Juara Liga Malaysia, NS Matrix, menjadi korban pertama Pelita Jaya di ronde kedua FIBA BCL Asia 2024 dengan kedudukan 94-79. Menyusul kemudian menaklukkan Prawira Bandung dengan skor 88-67.
Selanjutnya juara Liga Hong Kong, Hong kong Eastern dipaksa akui kehebatan Pelita Jaya usai ditaklukkan 76-71. Catatan kemenangan 6 pertandingan tanpa kekalahan (6-0) ini mengantarkan Pelita Jaya ke putaran final final yang berlangsung di Dubai 9-15 Juni 2024.
Di putaran final, lawan Pelita Jaya lebih berat karena mereka adalah raksasa di bola basket Asia. Mulai juara dari Liga U.A.E, Jepang, Korea, China, Iran, hingga Lebanon.
Hasil drawing putaran final FIBA BCL Asia 2024 menempatkan Pelita Jaya berada di grup “Neraka”. Ini karena Pelita Jaya harus berjuang di Grup B bersama perwakilan dari
Jepang yang di ranking FIBA Asia berada di posisi ke-3.
Lalu wakil Iran yang di ranking FIBA Asia Iran berada di posisi ke-4. Kemudian wakil Korea yang ranking FIBA Asia, Korea berada di peringkat ke-9.
Bahkan klub Iran (Shahrdari Gorgan) dan Korea (Busan KCC Egis) di ajang ini masing-masing diperkuat 5 pemain berlabel Tim Nasional. Mereka semua dihajar oleh Pelita Jaya.
Jika saja Pelita Jaya tidak terpeleset di laga perdana melawan juara Liga bola basket Jepang, B.League, Hiroshima Dragonflies, dengan kekalahan 69-86, Pelita Jaya bisa melangkah lebih jauh lagi. Kekalahan itu menghentikan catatan 100 persen Pelita Jaya karena tak terkalahkan sejak FIBA BCL Asia diputar.
Sebab, margin yang cukup signifikan ini ternyata yang menentukan langkah Pelita Jaya kedepannya. Pelita Jaya tidak bisa menembus semifinal karena kalah dalam hitungan poin dengan tim lainnya. Pelita Jaya di fase grup B berada di peringkat ketiga.
Meski gagal melaju lebih jauh, Pelita Jaya tetap dapat catatkan momen spektakuler. Mereka mengukir sejarah bola basket Indonesia karena tanpa diperkuat pemain impor andalan JaQuari Mclaughlin, Pelita Jaya sukses permalukan wakil Iran, Shahrdari Gorgan yang sedang menjadi juara 3-peat Iranian Super League ( 2020-2024).
Saat dikalahkan Pelita Jaya 97-90, Shahrdari Gorgan diperkuat kapten Tim nasional Iran Arsalan Kazemi, Iranian pertama yang di Draft oleh NBA. Mereka juga memiliki pemain Import anyar di Joe Young Eks NBA dan 2020 CBA (Chinese Basketball Association) Scoring Champion & Foreign MVP dan juga diperkuat Will Cherry Eks Cleveland Cavaliers.
Ketika mengalahkan juara Liga Basket Korea Selatan, Busan KCC Egis, Pelita Jaya hanya bisa memainkan 9 pemain menyusul cederanya Brandon Jawato, Agassi Goantar, dan JaQuori Mclaughlin. Sementara dari KCC Egis, di laga ini diperkuat shooting guard andalan Tim Nasional Korea Selatan Heo Ung yang baru saja mendapatkan gelar MVP ditambah 6 pemain timnas Korea dan Import Deon Thompson.
Skuad mewah jawara Liga Korea itu dibungkam Pelita Jaya dengan kemenangan 7 poin usai skor akhir adalah 98-91. Catatan ini menempatkan Pelita Jaya goreskan tinta sejarah sebagai klub Indonesia pertama yang mampu menghajar juara Liga Basket Korea.
“Kami bersyukur hasil di FIBA BCL Asia ini tidak jelek-jelek amat. Apa yang didapat pemain selama di BCL Asia ini menjadi motivasi tersendiri bagi pemain saat mengarungi IBL. Semoga musim ini bisa mengakhiri puasa gelar yang terakhir kali diraih pada 2017,” ucap Coach Ahang.
Dengan hasil ini juga, Pelita Jaya mampu melegitimasi bahwa bola basket Indonesia dan Kompetisi Indonesian Basketball League di level Asia dengan mampu berhadapan dan mengalahkan para raksasa Asia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.