Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Insiden Goku Jotos Tiang Net Sajikan Fakta Unik saat Bhayangkara Presisi Gulung Sukun Badak

Kemenangan Bhayangkara Presisi atas Sukun Badak pada Proliga 2024 di Pontianak diwarnai insiden pemain jotos tiang net akibat frustrasi.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Insiden Goku Jotos Tiang Net Sajikan Fakta Unik saat Bhayangkara Presisi Gulung Sukun Badak
Tangkapan layar Vidio.com
Momen Gokhan Gokgoz memukul tiang net pada pertandingan Proliga 2024 antara Jakarta Bhayangkara Presisi vs Kudus Sukun Badak di Pontianak, Minggu (23/6/2024) malam WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden meninju tiang net mewarnai kemenangan Jakarta Bhayangkara Presisi atas Kudus Sukun Badak pada match terakhir fase reguler Proliga 2024. Peristiwa yang libatkan Gokhan 'Goku' Gokgoz menyajikan fakta unik di Proliga 2024.

Tersaji di GOR Pangsuma, Pontianak, Jakarta Bhayangkara Presisi berhasil menggulung Kudus Sukun Badak dengan skor 3-2 (25-27, 25-22, 23-25, 25-10, 15-6), Minggu (23/6/2024).

Kemenangan ini menjadi modal krusial bagi Bhayangkara Presisi yang memang sudah dipastikan lolos ke Final Four Proliga 2024.

Sedangkan untuk Kudus Sukun Badak, mereka mencoba untuk menutup perjalanan mereka di Proliga 2024 dengan kemenangan. Namun usaha itu gagal.

Momen kartu merah pertama di Proliga 2024 terjadi di laga Jakarta LavAni vs Palembang Bank Sumsel Babel, pada Sabtu (18/5/2024).
Momen kartu merah pertama di Proliga 2024 terjadi di laga Jakarta LavAni vs Palembang Bank Sumsel Babel, pada Sabtu (18/5/2024). (Tangkapan Layar Moji TV)

Menariknya ada insiden meninju tiang yang terjadi di laga tersebut.

Adalah outside hitter asal Turki yang memperkuat Kudus Sukun Badak, Goku, yang melakukan tindakan tak sportif tersebut.

Peristiwa terjadi di set kelima saat papan skor menunjukkan kedudukan 6-1 untuk keunggulan Bhayangkara Presisi. Insiden dimulai saat Sukun Badak melakukan serangan.

Berita Rekomendasi

Jump serve yang dilepaskan Noumory Keita berhasil direceived dengan baik oleh libero Sukun Badak. Bola yang melambung coba dikreasikan oleh setter Bagas Ferhan.

Hanya saja bola sedikit melewati net sehingga memaksa Bagas melakukan overnet. Situasi itu dilihat oleh wasit yang memimpin pertandingan.

Walhasil poin diberikan kepada Bhayangkara Presisi karena pelanggaran overnet dari Bagas. Sontak keputusan wasit membuat para pemain Kudus Sukun Badak emosi dan melayangkan protes.

Baca juga: Kapten Bhayangkara Presisi Ungkap Penyebab Alfin Daniel Kolaps di Laga Lawan Sukun Badak

Satu di antaranya ialah Gokhan Gokgoz. Dia secara terang-terangan melayangkan protes keras sembari membentak wasit.

Tak berhenti sampai di situ, Gokhan juga melakukan pukulan kepada tiang net yang berada di depan wasit. Sontak sang pengadil pertandingan memberikan kartu merah bagi tim Kudus Sukun Badak.

Seperti yang diketahui di olahraga bola voli, kartu merah merupakan satu poin gratis diberikan kepada tim lawan.

Oleh karena itu Bhayangkara Presisi akibat insiden tersebut, mendapatkan tambahan 2 angka dan mengubah papan skor menjadi 8-1.

Menariknya, kartu merah ini diberikan setelah ada kartu kuning. Dan kartu kuning juga diberikan kepada Goku.

Hanya saja dalam penjelasan sesuai regulasi FIVB, penggunaan kartu merah dan kartu kuning di bola voli berbeda dengan sepak bola.

Pasalnya di sebuah pertandingan bola voli, tidak ada kartu kuning kedua. Dan itu berlaku untuk tim, dan bukan pemain.

"Dalam olahraga bola voli tidak ada kartu kuning kedua," buka sportcaster Moji TV, Rama Sugianto, untuk laga Bhayangkara Presisi melawan Kudus Sukun Badak.

"Artinya setelah kartu kuning, akan langsung ada kartu merah yang diberikan."

"Dan ketentuannya, kartu dalam olahraga bola voli berlaku bagi tim, dan bukan pemain," tambah Rama dalam penjelasannya.

Artinya, sekalipun kartu kuning pertama yang diberikan kepada pemain Kudus Sukun Badak bukan tertuju kepada Goku. Tetap saja di insiden kedua, kartu merah langsung diberikan.

"Sekalipun tadi bukan Gokhan yang menerima kartu kuning pertama, insiden kedua tetap diberikan kartu merah. Karena ini merupakan kartu merah bagi tim, meski yang menerima pemain berbeda," terang Rama mengakhiri.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas