2 Atlet Meninggal Dunia Kala Tanding di Indonesia: Sebelum Zhang Zhi Jie, Ada Pembalap Asal Jepang
Ada dua atlet dunia yang meninggal dunia kala bertanding di Indonesia, sebelum Zhang Zhi Jie ternyata ada pembalap asal Jepang, Haruki Noguchi.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Sejauh ini sudah ada dua atlet dunia yang meninggal dunia kala bertanding di Indonesia.
Terbaru, ada pebulu tangkis China, Zhang Zhi Jie, yang meninggal dunia saat mengikuti Badminton Asia Junior Championship atau Kejuaraan Asia Junior 2024 di di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Indonesia.
Namun sebelum Zhang Zhi Jie, ternyata ada satu atlet lainya yang juga meninggal dunia saat melakoni pertandingan di Indonesia.
Siapakah dia? berikut ulasan lengkapnya.
1. Haruki Noguchi
Atlet pertama yang meninggal kala tanding di Indonesia adalah pembalap asal Jepang, Haruki Noguchi.
Haruki Noguchi meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan dalam balapan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 seri Mandalika bulan Agustus lalu.
Baca juga: Profil Haruki Noguchi, Pembalap Jepang yang Meninggal di Sirkuit Mandalika, Idolakan Marc Marquez
Kronologinya, bermula dari Noguchi yang sedang bersaing ketat dengan rider Malayssia, Zaqhwan Zaidi.
Ketika lap keempat memasuki tikungan ke-10, Noguchi dan Zaidi terlibat senggolan.
Usai saling senggolan, Zaidi terjatuh dan keluar dari trek, namun Noguchi tetap berada di lintasan.
Malangnya, Noguchi justru kena lindas rider lain yang melaju kencang, kecelakaan tak terhindarkan.
Bendera merah dikibarkan, balapan langsung dihentikan.
Noguchi lalu dilarikan ke pusat medis Sirkuit Mandalika, hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum NTB.
Nyawa Noguchi tak tertolong, ia menghembuskan napas terakhir, Kamis (17/8/2024) pagi waktu setempat.
Baca juga: Pernyataan Resmi BWF atas Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Indonesia, Klarifikasi soal Penanganan Medis
2. Zhang Zhi Jie
Dan yang menjadi buah bibir saat ini, yakni soal meninggalnya Zhang Zhi Jie.
Adapun untuk kronologi awalnya, Zhang Zhi Jie tiba-tiba ambruk dan kejang saat berhadapan dengan Jepang di pertandingan pamungkas Grup D.
Tepatnya saat kedudukan 11-11.
Zhang Zhi Jie kemudian mendapat perawatan medis di lapangan dan akhirnya dibawa ke RSPAU Dr. S. Hardjolukito.
Senada dengan Noguchi, nyawa Zhang Zhi Jie juga tak tertolong.
Broto Happy selaku perwakilan PBSI mengatakan jika meninggalnya Zhang Zhi Jie lantaran mengalami henti jantung.
Meski sempat dilakukan CPR hingga kejut jantung selama tiga jam, Zhang Zhi Jie dinyatakan meninggal dunia pada pukul 23.20 WIB, Minggu (30/6/2024).
"Tim medis sudah melakukan pemeriksaan awal dan pertolongan awal. Korban mengalami penurunan kesadaran dan langsung dibawa ke RSPAU Dr. S. Hardjolukito," terang Broto Happy dalam konferensi pers yang tayang live di Instagram @badminton.ina pada Senin (1/7/2024).
"Sesampai di RSPAU Dr. S. Hardjolukito korban hilang nadi dan tidak ada napas sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis CPR disertai alat bantu napas selama tiga jam."
"Korban menunjukkan tidak ada napas spontan dan mulai menunjukkan tanda kematian sekunder."
"Ada permintaan dari oficial tim China agar korban ditransfer (dirujuk) ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan perawatan lebih lanjut," tambahnya.
Namun saat diterima pihak RSUP Dr Sardjito, kondisi Zhang Zhi Jie tak membaik.
Bahkan setelah pertolongan yang dilakukan, kondisi Zhang tetap sama.
"Korban tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi, disertai dengan tanda kematian sekunder."
"Di UGD RSUP Dr Sardjito, korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru selama satu setengah jam. Akan tetapi tetap tidak ada respons sirkulasi spontan sehingga tidak dilakukan tata laksana penanganan lebih lanjut," pungkas Broto.
(Tribunnews.com/Isnaini/Siti N)