Ujian Berat Marc Marquez Finis 3 Besar MotoGP 2024, Tandem Pecco Bagnaia Tebar Teror
Ujian berat Marc Marquez pertahankan posisi ketiga di klasemen MotoGP 2024, tandem Pecco Bagnaia terus tebar teror.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Marc Marquez mematok target untuk finis di posisi ketiga dalam klasemen MotoGP 2024 namun dia mengaku itu misi yang sulit.
Tandem Pecco Bagnaia, Enea Bastianini terus menebar teror kepada Marc Marquez yang mencoba ajek berada di posisi tiga besar MotoGP 2024.
Terlebih kakak Alex Marquez itu menyadari di paruh pertama MotoGP musim 2024 dia belum sepenuhnya konsisten.
Dari segi konsistensi ketika melakukan time attack saat free practice (FP) maupun dalam race, The Baby Alien perlu memperbaikinya.
Dengan begitu, fokusnya saat ini adalah meredam teror dari Bastianini demi posisi ketiga.
Sebab Marquez tidak begitu berambisi untuk turut bersaing dengan Bagnaia dan Jorge Martin untuk berebut gelar juara dunia MotoGP 2024.
"Paruh pertama musim ini berjalan dengan baik. Tidak terlalu bagus karena kami melakukan beberapa kesalahan, tapi sudah bagus. Kami berada di urutan ketiga dalam kejuaraan," buka Marquez dilansir Motorsport.
"Bisa menjadi target yang bagus untuk berada di tiga posisi pertama di kejuaraan karena tidak akan mudah untuk menjaga Enea di belakang. Ia adalah pembalap yang cepat."
"Kami akan terus berjuang, terus belajar dari dua pembalap terbaik di Ducati, yaitu Martin dan Bagnaia. Mereka sedikit lebih cepat dari kami."
Tak dipungkiri, adaptasi Marquez dengan Desmosedici GP23 bisa dikatakan luar biasa.
Enam kali juara dunia MotoGP berhasil mengoleksi empat podium main race dalam sembilan seri balapan.
Tapi performa Marquez tak lupus dari beberapa kesalahan yang mencolok sejak pertama kali balapan dengan motor Ducati.
Satu di antaranya adalah ketika dirinya senggolan dengan Pecco Bagnaia di Portugal dan blunder di MotoGP Amerika.
Baca juga: Viral Jorge Martin Ngamuk usai Crash di MotoGP Jerman 2024, Jotos Tembok Garasi sampai Berguncang
Kecepatannya dalam satu lap juga tidak konsisten, memaksanya untuk melewati Q1 beberapa kali ketika dia jelas memiliki kecepatan untuk lolos kualifikasi.