Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

MotoGP 2024 - PR Murid Valentino Rossi Sebelum Tinggalkan Ducati, Menanti Kado untuk Tim VR46

Marco Bezzecchi ada PR sebelum tinggalkan Ducati, taji murid Valentino Rossi dinanti demi beri kado untuk tim VR46.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in MotoGP 2024 - PR Murid Valentino Rossi Sebelum Tinggalkan Ducati, Menanti Kado untuk Tim VR46
Instagram @marcobez72
PR Murid Valentino Rossi Sebelum Tinggalkan Ducati, Menanti Kado untuk Tim VR46 - Marco Bezzecchi, rider Pertamina Enduro VR46 saat berjabat tangan dengan Valentino Rossi di MotoGP Italia 2024 di Sirkuit Mugello. 

TRIBUNNEWS.COM - Marco Bezzecchi menunjukkan performa yang kurang mengesankan selama mengarungi MotoGP 2024 hingga pertengahan musim dengan GP23 milik Ducati.

Murid Valentino Rossi ini yang berhasil finis di posisi ketiga pada MotoGP 2023 lalu jadi sorotan beberapa penggemar lantaran performanya yang tidak segarang musim lalu.

Sejauh ini partner Fabio Di Giannantonio ini sulit bersaing di barisan depan dengan Desmosedici GP23 miliknya.

Capaian terbaik yang dicatatkan Bezzecchi musim ini adalah merebut podium ketiga pada MotoGP Spanyol 2024.

Setelah itu, dia kembali menunjukkan performa yang terbilang levelnya jauh berbeda dengan rekan setimnya, Fabio Diggia.

Rider Pertamina Enduro VR46, Marco Bezzecchi ketika tampil di MotoGP Qatar 2024.
Rider Pertamina Enduro VR46, Marco Bezzecchi ketika tampil di MotoGP Qatar 2024. (Instagram @marcobez72)

Sampai jeda musim panas MotoGP 2024, Bezzecchi berada di posisi ke-12 dalam tabel klasemen dengan koleksi 53 poin saja.

Padahal jika dibandingkan dengan musim lalu, pada jeda musim panas pembalap asal Italia ini telah mengoleksi 158 poin dari delapan seri.

BERITA TERKAIT

Kala itu rider dengan nomor #72 sukses dengan torehan empat podium dan dua kemenangan di MotoGP 2023.

Jelas berbanding terbalik jika di compare dengan performa Bezzecchi sekarang.

Dilansir Motorsport, murid Rossi mengalami proses adaptasi yang sedikit lebih lama dengan rider lain yang menunggangi GP23.

Dia menyadari sejak test MotoGP pada musim dingin bahwa GP23 memiliki kombinasi baru di segala aspek.

Hal itu yag membuat dirinya mau tidak mau harus mencari cara untuk menemukan gaya membalap yang cocok.

"Saya langsung menyadarinya saat uji coba musim dingin. Saya langsung merasakan bahwa kombinasi motor baru, ban baru, terutama ban baru, untuk cara saya mengendarai motor, sedikit lebih sulit untuk menggunakan titik terkuat dari keduanya," ungkap Bezzecchi soal kesulitannya.

Baca juga: MotoGP 2024 - Tandem Acosta Menolak Terdepak dari Kelas Premier, Augusto Buktikan Levelnya

"Motor ini berbeda dengan motor saya musim lalu karena motor ini memiliki cengkeraman yang lebih baik, terutama di sudut, jadi pengereman trail, tikungan tengah, dan sentuhan gas awal," jelasnya menambahkan.

Upaya Bezzecchi untuk mengimbangi rider Ducati lain yang menaiki GP23 adalah lewat data-data tiap balapan.

Dia menemukan kelemahannya yaitu ketika melewati tikungan, melepaskan rem, dan menginjak gas.

Namun hal itu tak mudah bagi Bezzecchi. Dia mengakui bahwa memang adaptasinya dengan motor GP23 lambat.

"Saya melihat data setiap orang setiap saat dan saya selalu melihat hal yang sama. Saya kesulitan di tengah tikungan, melepaskan rem dan menginjak gas."

"Mereka (pembalap GP23 lainnya) beradaptasi lebih cepat dari saya, jadi saya mencoba beradaptasi, mencoba menjadi lebih baik," jelasnya.

Pemalap Ducati dengan GP23 saat ini yang performanya konstan dan kompetitif hanya Marc Marquez dan Fabio Diggia.

Alex Marquez juga beberapa kali masih menunjukkan naik turun performa ketika menunggangi GP23.

Bukti Marquez dan Diggia kompetitif adalah keduanya kompak masuk 8 besar klasemen dengan konsistensi performa selalu bisa bersaing di 10 besar.

Tak heran koleksi poin The Baby Alien dan eks rider Gresini itu jauh lebih baik ketimbang Bezzecchi.

Meski demikian, mantan partner Luca Marini tak patah arang. Dirinya tetap mencoba mempelajari data dari rider lain khususnya yang membalap dengan GP23.

"Saya mencoba melihat data, mencoba mencari tahu apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik atau, setidaknya, melakukan hal yang berbeda untuk ditingkatkan. Dan tentu saja, Matteo (Flamigni, kepala kru) dan tim mencoba memperbaiki motor, mencoba menyetel motor dengan cara sebaik mungkin."

"Tetapi cara terbaik untuk mencoba bekerja adalah dengan mencoba menyesuaikan diri dengan motor dan mencoba membiasakan diri dengan karakteristik ini," tegasnya.

Kesulitan Bezzecchi dalam menjinakkan GP23 jadi pekerjaan rumah (PR) Bezzecchi sebelum dirinya meninggalkan Ducati.

Yap, Bezzecchi dipastikan tak lagi memperkuat Ducati karena sudah berlabuh ke Aprilia bersama Jorge Martin.

Dengan segala kesulitan ini diharapkan bisa diatasi oleh Bezzecchi demi hasil manis guna mempersembahkan kado perpisahan untuk tim VR46.

Marco Bezzecchi dijadwalkan kembali 'ngaspal' di trek balap pada MotoGP Inggris 2024 bulan Agustus mendatang.

(Tribunnews.com/Niken)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas