2 Skandal Badminton Olimpiade Paris 2024, Wakil Indonesia Sempat Tersenggol
Cabang olahraga bulu tangkis mendapati 2 skandal yang terjadi sebelum Olimpiade Paris 2024 berlangsung.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
Hanya saja Bakri kurang beruntung lantaran urutannya ajek di posisi ke-9 yang artinya Bagas/Fikri tak mampu menemani kompatriotnya Fajar Alfian/Rian Ardianto.
Melihat kondisi tersebut, Badminton Lovers geram lantaran Bagas/Fikri dinilai lebih layak tampil di Olimpiade karena posisinya di tabel kualifikasi.
Berbanding terbalik dengan Labar/Corvee yang justru menduduki posisi ke-38, jauh dari level terbaik sebagai pemain.
"Resmi. Pasangan ganda putra Ronan Labar/Lucas Corvee akan tampil di Olimpiade Paris. Setelah menang di CAS, pengadilan memerintahkan Federasi Bulutangkis Internasional untuk meminta IOC menambahkan pasangan ke-17 ke dalam pertandingan. Dan hal itu dilakukan," sebagaimana tertera dalam laporan RMC Sports.
Pasangan Ganda Campuran Denmark Mundur
Kabar mengejutkan lainnya datang dari pasangan ganda campuran Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje.
Situasi tersebut bermula dari kesalahan yang dilakukan oleh Mathias Christiansen.
Dalam hal ini, Mathias Christiansen diketahui melakukan kesalahan dalam pengisian form "whereabouts".
Atlet profesional dites secara acak dan tanpa pemberitahuan, di mana tim tester akan datang berdasarkan info lokasi di wherabouts form.
Mathias Christiansen diketahui melakukan tiga kesalahan saat mengungkapkan keberadaannya.
Mathias Christiansen mengaku menyesal dengan tindakan ceroboh yang telah ia buat.
Apalagi, Mathias Christiansen/Alexandra Bøje merupakan satu-satunya wakil ganda campuran asal Denmark.
"Saya sangat sedih karena kecerobohan dan kecerobohan saya menyebabkan kami kehilangan apa yang seharusnya menjadi salah satu momen terpenting dalam karier kami. Saya sangat sedih karena itu juga berarti Alexandra tidak akan pergi ke Olimpiade. Kami berdua telah berlatih secara intensif dan telah menantikan untuk berkompetisi di Paris,” kata Mathias Christiansen.
"Saya tidak ingin mengambil risiko bahwa keikutsertaan saya di Olimpiade akan menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu, yang juga dapat mengganggu rekan-rekan baik kita di tim nasional dan atlet Olimpiade lainnya, oleh karena itu saya memilih untuk mengundurkan diri," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Guruh/Isnaini)