Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Sport

Olimpiade Paris 2024, Israel Khawatir Black September Olimpiade Munich Saat 10 Atlet Israel Tewas

Israel memperingatkan Prancis sebagai tuan rumah pesta olahraga terbesar di dunia itu akan serangan Iran terhadap para atletnya.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Olimpiade Paris 2024, Israel Khawatir Black September Olimpiade Munich Saat 10 Atlet Israel Tewas
Komite Olimpiade Israel
Pendukung sepak bola Israel mengibarkan bendera mereka di pertandingan Grup D putra di Parc des Princes di Olimpiade Paris 2024, 24 Juli 2024, di Paris, Prancis. 

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Israel khawatir dengan keselamatan para atlet dan ofisial tim yang sedang bertanding di Olimpiade Paris 2024.

Jumat (26/7/2024) hari ini adalah hari pembukaan Olimpiade 2024 di Paris Prancis.

Digelar hingga 11 Agustus 2024, Olimpiade Paris akan mempertandingkan 32 cabang olahraga, 329 nomor event.

Multiajang olahraga empat tahunan itu diikuti 206 negara dan 10.714 atlet dari seluruh dunia.

Dua negara yang sedang perang Israel dan Palestina juga mengirim atlet ke ajang ini.

Israel Peringatkan Prancis

Untuk itu Israel memperingatkan Prancis sebagai tuan rumah pesta olahraga terbesar di dunia itu akan serangan Iran terhadap para atletnya.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, secara khusus mengirimkan surat ke Menlu Prancis Stephane Sejourne.

Berita Rekomendasi

Ia memperingatkan Sejourne bahwa akan adanya rencana penyerangan oleh pihak yang didukung Iran terhadap delegasi Israel di Olimpiade 2024.

“Ada pihak-pihak yang berusaha meremehkan sifat perayaan dari acara yang menggembirakan ini,” tulis Katz dalam suratnya dikutip dari The Times of Israel.

“Saat ini kami memiliki penilaian mengenai potensi ancaman yang ditimbulkan oleh proksi teroris Iran dan organisasi perlawanan lainnya yang bertujuan melakukan serangan terhadap anggota delegasi Israel, dan wisatawan Israel selama Olimpiade,” tambahnya.

Baca juga: Iran Ejek Pidato Netanyahu: Israel dan AS Gagal Buat Hamas Bertekuk Lutut

Katz mengungkapkan rasa terima kasih kepada pejabat Prancis atas langkah-langkah keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk melindungi warga Israel di Olimpiade.

Jumlah Atlet Israel

Sebanyak 88 atlet Israel di Olimpiade harus dilindungi sepanjang waktu dari dinas keamanan Prancis.

Mereka juga dijaga oleh agen khusus Shin Bet  di tengah serentetan ancaman terhadap delegasi Israel.

"Kami menggandakan anggaran keamanan tim tahun ini," tutur Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel Miki Zohar mengatakan kepada Telegraph.

Mantan perwira Shin Bet, Lior Akerman, juga mengatakan kepada Telegraph bahwa para agen akan dilengkapi dengan senjata dan teknologi dan akan menerima dukungan dari pasukan keamanan dan polisi setempat.

Menurut Akerman, Shin Bet akan mengelola keamanan para atlet di setiap tahap dan tempat, mulai dari kedatangan mereka hingga mereka menaiki pesawat kembali ke Israel.

Atlet Israel telah menerima pesan-pesan daring yang mengancam dalam bahasa Ibrani yang ditulis dengan buruk, demikian dilaporkan oleh penyiar Israel Walla pada akhir pekan lalu.

Sebanyak 15 atlet dan tim mereka dikatakan telah menerima ancaman pembunuhan serupa melalui email, yang memperingatkan akan konsekuensi fatal jika mereka datang ke Prancis.

Pengamanan berlapir atlet Israel dilakukan di tengah kecaman atas serangan Israel ke Gaza, yang dilaporkan telah membunuh lebih dari 37.000 orang sejak serangan pada 7 Oktober, yang disebut sebagai pembalasan atas serangan Hamas.

Sekilas Mengenai Tragedi Munich

Kondisi saat ini, jelas memperingatkan akan tragedi Olimpiade Munich 1972 yang menimpa atlet Israel.

Tragedi tersebut adalah ketika 10 atlet Olimpiade Israel terbunuh oleh delapan anggota militan Palestina, Black Saptember, yang menyerbu perkampungan atlet Olimpiade di Munich.

Ketika itu, kelompok Black Saptember awalnya membunuh dua atlet Israel dan menyandera delapan lainnya.

Ketika itu pemimpin Black September sekaligus negosiator Lutfif Afif, meminta agar 234 tahanan Palestina di Israel, sekaligus pemimpin dan pendiri Tentara Merah, Andreas Baader dan Ulrike Meinhof dibebaskan.

Polisi Jerman Barat ketika itu langsung menyerbu para anggota Black September dan membunuh lima diantaranya.

Namun misi penyelamatan itu gagal dan seluruh sandera tewas terbunuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas