PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara Jadi Peluang Percepatan Pemerataan Pembinaan Atlet
PON XXI 2024 ini diperkirakan akan melibatkan sekitar 21 ribu atlet dan official dari seluruh cabang olahraga yang dikompetisikan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Dalam upaya merekrut atlet berprestasi dari setiap daerah, berbagai instrumen digunakan untuk identifikasi bakat-bakat sejak dini.
"Jadi bagaimana proses pembinaan yang masif harus dilakukan, mulai dari kabupaten, provinsi hingga Nasional," tambahnya.
Oleh karena itu, dengan segala persiapan dan perencanaan yang matang, PON XXI di dua provinsi ini diharapkan dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi perkembangan olahraga di Indonesia.
Diharapkan pula dengan adanya PON yang digelar di dua provinsi sekaligus akan semakin banyak atlet berprestasi dari berbagai daerah bermunculan.
Jembatan Persatuan dan Pemerataan Pembangunan
Pada bagian lain, PON XXI 2024 jugaberperan sebagai katalisator penting dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Event olahraga nasional ini juga jadi ajang untuk mendorong pemerataan pembangunan olahraga di berbagai daerah di Indonesia.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Surono mengatakan, sejarah telah membuktikan bahwa olahraga memiliki kekuatan untuk menyatukan manusia, melampaui batas-batas suku, agama, dan ras.
"Di masa lalu, kita melihat bagaimana waktu Olimpiade, perang berhenti.
Pada waktu PON di Papua kemarin juga, meskipun sempat diwarnai kekhawatiran akan potensi konflik, tidak ada satu pun peristiwa kekerasan ada selama pelaksanaan," ujarnya dalam dialog tersebut.
Ia menekankan, PON sebagai ajang olahraga terbesar di Indonesia, telah berkali-kali menunjukkan peran pentingnya dalam mempererat tali persaudaraan antar warga negara. Semangat sportivitas tinggi yang ditunjukkan oleh para atlet dari berbagai daerah menjadi contoh nyata bagaimana olahraga dapat menjadi perekat bangsa.
Selain sebagai ajang persatuan, PON juga menjadi katalisator dalam mendorong pemerataan pembangunan di daerah. Dengan menjadi tuan rumah PON, suatu daerah akan terdorong untuk meningkatkan kualitas fasilitas olahraga, infrastruktur, dan sumber daya manusia.
"PON XXI Aceh-Sumatera Utara tidak hanya sekadar ajang kompetisi olahraga, tetapi juga merupakan proyek besar yang melibatkan berbagai sektor, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, federasi olahraga, hingga masyarakat luas," papar dia.
Terlebih, Surono melanjutkan, PON XXI 2024 menandai tonggak sejarah baru dalam penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Indonesia.
Di mana untuk pertama kalinya, dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara, secara bersama-sama menjadi tuan rumah.
Menurutnya, keputusan ini tidak hanya mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, tetapi juga merupakan sebuah inovasi dalam tata kelola olahraga nasional.
Dengan melibatkan dua provinsi sekaligus, PON ini menghadirkan sejumlah tantangan unik namun juga membuka peluang besar untuk mempercepat pengembangan olahraga nasional.
"Keputusan untuk menggelar PON di dua provinsi sekaligus merupakan upaya untuk mempercepat pembangunan olahraga di daerah, meningkatkan pemerataan, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya.