Gregoria Mariska Tunjung Nilai An Se-young sebagai Pebulutangkis 'Oportunis'
Gregoria Mariska menyebut An Se-young sebagai pebulutangkis oportunis setelah kalah di semifinal badminton tunggal putri Olimpiade Paris 2024.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Drajat Sugiri
Perjalanan Gregoria memang patut diacungi jempol di sepanjang Olimpiade Paris 2024. Terlebih, dia menjadi satu-satunya wakil Indonesia di cabang olahraga bulutangkis yang berpotensi meraih medali.
"Mau bersyukur dulu bisa bertanding sejauh ini, walaupun bukan hasil akhir yang diinginkan," kata Gregoria.
Juara Spain Masters 2023 itu sempat mencuri kemenangan di gim pertama dengan skor meyakinkan 21-11.
Sayang, pada dua gim berikutnya Gregoria kalah dari An Se-young dengan hasil 13-21 dan 16-21.
"Pastinya dengan kemenangan game di awal aku cukup ada kesempatan untuk bisa mengambil game kedua," ucap atlet yang akan berusia 25 tahun pada 11 Agustus mendatang itu.
"Tapi dengan pola yang dia (An Se-young) ubah, aku rasa itu tidak bikin aku nyaman, aku terlalu lama untuk mengubah itu, terus di game kedua dia sangat nyaman dengan pola yang dia inginkan, jadi malah jadi terbalik," papar Gregoria.
Dengan gugurnya Gregoria Mariska Tunjung, maka dipastikan kontingen bulutangkis Indonesia tidak mendapatkan medali emas pada Olimpiade Paris 2024.
Namun demikian, Gregoria dipastikan meraih medali perunggu, karena di laga semifinal lainnya, atlet asal Spanyol, Carolina Marin, mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan laga.
Praktis, Gregoria mengantongi medali emas tanpa mengeluarkan keringat lagi untuk perebutan peringkat ketiga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.