3 Rekor Sejarah setelah Rizki Juniansyah Raih Medali Emas, Prestasi Susi Susanti Ditulis Ulang
Berbagai rekor sejarah tercipta setelah keberhasilan lifter Indonesia Rizki Juniansyah meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Suci BangunDS
Sebelumnya rekor peraih medali emas termuda Indonesia ini disematkan pada Susi Susanti, yakni 21 tahun enam bulan, kala meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 dari nomor badminton tunggal putri.
Olimpiade Paris 2024 ini adalah keikutsertaan pertam Rizki di Olimpiade. Alias, ia merupakan debutan Olimpiade, namun ia langsung bisa menggondol medali emas.
Sementara Veddriq yang meraih medali emas dari panjat tebing sebelumnya, adalah peraih emas pada nomor speed climbing yang baru dipertandingkan pertama kali di Olimpiade.
Prestasi Rizki, Veddriq ditambah Gregoria Mariska seakan menjadi kado indah bagi Indonesia yang merayakan kemerdekaan di bulan Agustus ini.
Baca juga: Hasil Angkat Besi Olimpiade Paris 2024: Rizki Juniansyah Persembahkan Medali Emas Kedua Indonesia
3. Rizki Juniansyah Cetak Rekor Olimpiade
Rizki Juniansyah mencatatkan sejarah untuk Indonesia dengan meraih medali emas dari cabor angkat besi nomor mens 73kg.
Atlet 21 tahun itu mengalahkan pesaing terberatnya yang merupakan peraih Medali Emas Olimpiade Rio 2016 dan Tokyo 2020, Shi Zhiyong.
Shi Zhiyong datang ke Olimpiade Paris dengan berstatus sebagai peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 di kelas 69 kg, plus peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 kelas 73 kg.
Saat angkatan snatch, Rizki sempat gagal di kesempatan pertama, namun ia mengulangi kembali di percobaan kedua dan akhirnya berhasil mengangkat beban 155kg.
Di kesempatan ketiga ia sempat mencoba menaikkannya menjadi 162 kg, namun gagal.
Alhasil beban 155kg menjadi catatan yang dimiliki Rizki untuk Angkatan snacth.
Baca juga: Update Klasemen Medali Olimpiade Paris 2024 9 Agustus: Indonesia Melesat ke Posisi 28 dengan 2 Emas
Di angkatan clean and jerk, Shi Zhiyong, gagal melakukan angkatan pertama dan Rizki tetap tenang, sukses mengangkat 191 kg.
Shi Zhiyong kembali gagal melakukan angkatan kedua dan ketiga, sehingga dipastikan kehilangan medali.
Momentum ini tak disia-siakan Rizki. Ia melakukan tugasnya dengan baik dan menyelesaikan angkatan 199kg di kesempatan kedua.
Atlet 21 tahun itu membuktikan diri sebagai lifter dengan teknik clean and jerk terbaik di dunia pada kelas 73kg.