3 Rekor Sejarah setelah Rizki Juniansyah Raih Medali Emas, Prestasi Susi Susanti Ditulis Ulang
Berbagai rekor sejarah tercipta setelah keberhasilan lifter Indonesia Rizki Juniansyah meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai rekor sejarah tercipta setelah keberhasilan lifter Indonesia Rizki Juniansyah meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Rizki Juniansyah memenangkan medali emas dari cabang olahraga angkat besi nomor putra 73kg, Jumat (9/8/2024).
Rizki Juniansyah menyelesaikan total angkatan 354 kg setelah berhasil mengangkat 155kg untuk snatch, dan clean and jerk 199kg.
Keberhasilan Rizki membuat Indonesia mengoleksi dua emas dan satu perunggu di Olimpiade Paris 2024.
1. Raih 2 Emas setelah 32 Tahun
Sangat jarang Indonesia bisa meraih dua medali emas dalam gelaran Olimpiade.
Kali terakhir kontingen Merah Putih meraih dua emas adalah pada Olimpiade Barcelona 1992, 32 tahun yang lalu.
Dan di Paris 2024 ini adalah untuk pertama kali sejak Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia mampu meraih dua medali emas dalam satu gelaran Olimpiade.
Di Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia mendapatkan dua emas dari cabang olahraga badminton nomor tunggal putra dan putri, lewat Susi Susanti dan Alan Budikusuma.
Sejak saat itu, Indonesia biasanya hanya mendapatkan satu medali emas (kecuali 2012 tanpa emas), dan itupun selalu datang dari Badminton.
Baca juga: Profil Rizki Juniansyah: Atlet Angkat Besi Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Olimpiade Paris 2024 ini menjadi kali pertama Indonesia meraih medali emas bukan berasal dari Badminton.
Seperti diketahui, sebelum Rizki ada pula Veddriq Leonardo yang beberapa jam lebih dulu menyumbangkan medali emas lewat cabor panjat tebing nomor speed pria.
Adapun medali pertama di Olimpiade Paris 2024 untuk Indonesia sebelumnya adalah medali perunggu dari badminton nomor tinggal putri lewat Gregoria Mariska Tunjung.
2. Peraih Medali Emas Termuda
Dengan usianya yang kini 21 tahun dua bulan, Rizki Juniansyah yang merupakan atlet kelahiran Banten pada 17 Juni 2003 itu juga menjadi peraih medali emas termuda Indonesia di Olimpiade.
Sebelumnya rekor peraih medali emas termuda Indonesia ini disematkan pada Susi Susanti, yakni 21 tahun enam bulan, kala meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 dari nomor badminton tunggal putri.
Olimpiade Paris 2024 ini adalah keikutsertaan pertam Rizki di Olimpiade. Alias, ia merupakan debutan Olimpiade, namun ia langsung bisa menggondol medali emas.
Sementara Veddriq yang meraih medali emas dari panjat tebing sebelumnya, adalah peraih emas pada nomor speed climbing yang baru dipertandingkan pertama kali di Olimpiade.
Prestasi Rizki, Veddriq ditambah Gregoria Mariska seakan menjadi kado indah bagi Indonesia yang merayakan kemerdekaan di bulan Agustus ini.
Baca juga: Hasil Angkat Besi Olimpiade Paris 2024: Rizki Juniansyah Persembahkan Medali Emas Kedua Indonesia
3. Rizki Juniansyah Cetak Rekor Olimpiade
Rizki Juniansyah mencatatkan sejarah untuk Indonesia dengan meraih medali emas dari cabor angkat besi nomor mens 73kg.
Atlet 21 tahun itu mengalahkan pesaing terberatnya yang merupakan peraih Medali Emas Olimpiade Rio 2016 dan Tokyo 2020, Shi Zhiyong.
Shi Zhiyong datang ke Olimpiade Paris dengan berstatus sebagai peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 di kelas 69 kg, plus peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 kelas 73 kg.
Saat angkatan snatch, Rizki sempat gagal di kesempatan pertama, namun ia mengulangi kembali di percobaan kedua dan akhirnya berhasil mengangkat beban 155kg.
Di kesempatan ketiga ia sempat mencoba menaikkannya menjadi 162 kg, namun gagal.
Alhasil beban 155kg menjadi catatan yang dimiliki Rizki untuk Angkatan snacth.
Baca juga: Update Klasemen Medali Olimpiade Paris 2024 9 Agustus: Indonesia Melesat ke Posisi 28 dengan 2 Emas
Di angkatan clean and jerk, Shi Zhiyong, gagal melakukan angkatan pertama dan Rizki tetap tenang, sukses mengangkat 191 kg.
Shi Zhiyong kembali gagal melakukan angkatan kedua dan ketiga, sehingga dipastikan kehilangan medali.
Momentum ini tak disia-siakan Rizki. Ia melakukan tugasnya dengan baik dan menyelesaikan angkatan 199kg di kesempatan kedua.
Atlet 21 tahun itu membuktikan diri sebagai lifter dengan teknik clean and jerk terbaik di dunia pada kelas 73kg.
Dengan hasil ini, Rizki menjadi juara untuk meraih medali emas, memutus catatan Shi yang sebelumnya mencatatna back-to-back emas di Olimpiade Rio dan Tokyo.
Lebih spesial, beban 199kg yang ia angkat di Paris Expo Porte de Versailles itu menjadi angkatan clean and jerk terberat di sejarah Olimpiade untuk kelas 73 putra.
Rizki juga menjadi atlet Indonesia pertama yang meraih medali emas dari cabang olahraga angkat besi di Olimpiade.
(Tribunnews.com/Tio)