Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Tim Basket Tuna Rungu Indonesia akan Tampil di Olimpiade Tuna Rungu ASEAN 2024

Tim Indonesia Deaf Basketball akan berpartisipasi di turnamen di ASEAN-Australia pada September 2024.

Editor: Dodi Esvandi
zoom-in Tim Basket Tuna Rungu Indonesia akan Tampil di Olimpiade Tuna Rungu ASEAN 2024
HANDOUT
Tim Indonesia Deaf Basketball akan berpartisipasi di turnamen di ASEAN-Australia pada September 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Deaf Basketball (IDB) berkomitmen untuk terus memperjuangkan inklusi bagi atlet bola-basket penyandang tuna rungu.

Salah satu caranya dengan mengajak tim basket tuna rungu ke kompetisi internasional.

Pendiri Indonesia Deaf Basketball Joshua Prawiro mengungkapkan, pengalaman tampil di kompetisi internasional sangat penting untuk menambah jam terbang tim Indonesia Deaf Basketball (IDB).

“Tim Indonesia Deaf Basketball akan berpartisipasi di turnamen di ASEAN-Australia pada September 2024. Juara 1, dan peringkat 2 dan 3 Asean Deaf basketball nantinya akan lolos ke deaflympic tingkat dunia di Jepang tahun 2025..Namun jika kami gagal lolos ke Jepang itu tidak masalah, yang penting kita sudah memberikan yang terbaik untuk Indonesia, untuk itu.mohon doanya semoga tim Indonesia Deaf Basketball mempunyai mental juara ” kata Joshua dalam acara Indonesian Deaf Basketball Anniversary di Main Gandaria, Sabtu (10/08/2024).

Joshua menambahkan, IDB didirikan satu tahun lalu untuk memberikan kesempatan kepada pebasket tuna rungu untuk menyalurkan bakatnya.

Ia berharap, kehadiran IDB bisa dikenal luas oleh masyarakat.

Baca juga: Mode Midorima Stephen Curry Bawa Tim Basket AS Sabet Medali Emas Olimpiade Paris 2024

“Pertandingan basket yang menampilkan pebasket tuna rungu memang masih jarang. Tapi itu bukan berarti para pebasket itu tidak punya kesempatan untuk meraih prestasi hanya karena keterbatasannya itu,” ungkap Joshua.

BERITA REKOMENDASI

Joshua mengungkapkan, ada sedikit perbedaan antara pertandingan basket biasa dengan pebasket tuna rungu.
Karena pemain tidak bisa mendengarkan peluit dari wasit maka dilakukan sebuah terobosan.

Ketika pemain tidak dapat mendengar buzzer maupun peluit, diperlukan alternatif dalam bentuk pengibaran bendera untuk menandakan terjadinya pelanggaran.

“Warna bendera yang diangkat mengikuti warna masing-masing tim untuk menghindari kesalahpahaman.

Setelah itu, wasit akan menginformasikan melalui bahasa isyarat pelanggaran spesifik apa yang terjadi, dan bagaimana permainan akan dilanjutkan,” jelas Joshua.

Indonesia Deaf Basketball berdiri pada Agustus 2023.

Para pebasket tuna rungu melakukan latihan rutin setiap Rabu dan Sabtu.

Baca juga: Update Klasemen Medali Olimpiade Paris 2024: Basket USA Emas Lagi, Peluang Indonesia Hari Ini

Ada dua kategori yaitu pebasket tuna rungu elit dan senior.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas