Blunder PBVSI Menjadi, Timnas Voli Putri Indonesia Mundur dari Turnamen VTV CUP 2024 di Vietnam
PBVSI batal memberangkatkan Timnas voli putri Indonesia ke turnamen voli VTV CUP 2024, padahal Megawati cs membutuhkan jam terbang.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
![Blunder PBVSI Menjadi, Timnas Voli Putri Indonesia Mundur dari Turnamen VTV CUP 2024 di Vietnam](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/megawati-hangestri-tiga-dari-kiri-saat-perkuat-indonesia-melawan-vietnam.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Timnas voli putri Indonesia tidak ikut-serta dalam turnamen Internasional yang diselenggarakan Vietnam. Batalnya Megawati Hangestri cs mengikuti turnamen VTV Cup 2024 setelah tampil buruk di SEA V League 2024.
Blunder PBVSI dinilai semakin menjadi setelah batal mengirim Timnas voli putri Indonesia ke ajang VTV CUp 2024.
VTV Cup merupakan turnamen rutin tahunan yang diselenggarakan Vietnam. Kali ini, VTV 2024 berlangsung 24 hingga 31 Agustus mendatang.
Sebanyak 8 tim bertarung di VTV CUp 2024, dengan mengundang sejumlah klub dan negara untuk ambil bagian.
![Skuad Timnas voli putri Indonesia di SEA V League 2024. Megawati Hangestri kembali menelan kekalahan saat digulung Vietnam 3-0 di Vinh Phuc Gymnasium, Hanoi, Sabtu, (3/8/2024).](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/voli-putri-indonesia-di-sea-v-league-2024.jpg)
Timnas voli putri Indonesia menjadi satu di antaranya. Akan tetapi dalam laporan media Vietnam, TheThao247, Timnas voli putri Indonesia memilih mengundurkan diri dari VTV CUp 2024.
Tidak dijelaskan secara detail, mengapa Megawati Hangestri dan kolega mengurungkan berpartisipasi di turnamen yang notabene-nya memberikan keuntungan bagi srikandi voli Merah-Putih.
Kabarnya, Timnas voli putri Indonesia yang semula berada di grup A, akan digantikan oleh tim voli asal Filipina.
"Menurut informasi terkini, kemungkinan besar tim Indonesia akan mundur dari turnamen tersebut dan digantikan oleh tim voli putri Universitas Nasional Filipina," bunyi pernyataan media Vietnam, TheThao247.
Masih menjadi tanda tanya besar mengapa Indonesia memilih mundur. Akan tetapi, diduga penyebab Timnas voli putri Indonesia batal dikirim ke Vietnam, tak lepas dari peforma buruk saat berjuang di SEA V League 2024.
Catatan hitam melekat di skuad Timnas voli putri Indonesia asuhan Chamnan Dokmai setelah melakoni 6 laga dari dua putaran.
Putaran I di Vietnam, Arsela Nuari dan kolega tidak sekalipun mengukir kemenangan. Mereka kalah 3-0 dari Vietnam dan Thailand, serta kalah mengejutkan 3-1 atas Filipina.
Baca juga: Hasil Klasemen SEA V League 2024: Kalah Lagi, Timnas Voli Putri Indonesia Berasa Gagal Total
PBVSI kemudian melakukan sedikit perombakan skuad, dengan memasukkan Tisya Amallya menggantikan Tiara Sanger, dan Nurlaili Kusumah menggantikan Aulia Suci.
Namun hasil positif tak kunjung diraih. Di putaran II yang berlangsung di Nakhon Ratchasima, Thailand, tim besutan Timnas voli putri Indonesia, lagi-lagi menjadi bulan-bulanan.
Dari tiga laga, tim yang dikapteni Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi ini menjadi pihak yang kalah.
Rentetan hasil minor yang diraih Megawati dkk. menjadi warning keras bagi PBVSI. Yang secara persiapan, memang kurang ketika mengirimkan skuad voli putri Indonesia ke turnamen kawasan Asia Tenggara tersebut.
Kritik terus mengalir ke PBVSI, yang mayoritas berisikan kurangnya waktu TC dan pengalaman bertanding di level Internasional.
Namun yang menjadi pertanyaan, ketika Megawati cs membutuhkan jam terbang di ajang seperti VTV CUp, justru realitasnya malah sebaliknya. Timnas voli putri Indonesia batal berpartisipasi.
Media Filipina pun memberikan laporan serupa, bahwa Filipina mengirimkan perwakilan bernama "Paint Master-NU" untuk menggantikan Indonesia di ajang VTV CUP 2024.
"Paint Master dari Filipina akan menggantikan Timnas Indonesia berpartisipasi di VTV CUp," bunyi Volleytrails.
Ini menjadi tanda tanya besar, ketika PBVSI harus membuat terobosan untuk mengembalikan peforma impresif tim voli putri Indonesia. Justru mengambil keputusan yang cenderung merugikan bagi perkembangan bola voli putri Tanah Air.
Seruan untuk PBVSI
Seruan lantang teruntuk federasi bola voli Indonesia (PBVSI) tidak hanya datang dari volimania Tanah Air, akan tetapi juga Chamnan Dokmai. Pelatih Timnas voli putri Indonesia itu secara terang-terangan melemparkan warning bagi PBVSI.
Babak belurnya Timnas voli putri Indonesia di turnamen kawasan Asia Tenggara, SEA V League 2024, meninggalkan banyak evaluasi.
Khususnya dari segi mentalitas, di mata Chamnan Dokmai, para srikandi voli Tanah Air dinilai masih diselimuti perasaan ragu, meski secara kualitas individu sangatlah baik.
Fakta berbicara melalui hasil SEA V League 2024, bahwasannya perkembangan voli putri Indonesia seakan jalan di tempat.
Bukan menyoal kualitas pemain ataupun kualitas permainan, melainkan kebutuhan jam terbang bagi Megawati Hangestri dkk. tampil di event Internasional.
"Saya melihat ada kurang percaya diri pada pemain. Ada perasaan takut, padahal mereka bisa sebenarnya," kata Chamnan Dokmai, dikutip dari BolaSport.
Timnas voli putri Indonesia meraih hasil paling kelam sepanjang partisipasi di SEA V League, yang digelar pertama kali tahun 2019.
Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi dan kolega, dari enam pertandingan (putaran I dan II), sekalipun tidak meraih kemenangan. Walhasil, Timnas voli putri Indonesia harus puas menjadi juru kunci, baik pada round I di Vietnam maupun round II di Thailand.
Chamnan Dokmai secara lantang menyuarakan perlunya Timnas voli putri Indonesia bepartisipasi di turnamen level Internasional.
Masukan coach Chamnan kepada PBVSI bukannya tanpa alasan, mengingat pelatih Jakarta Electric PLN ini mempunyai CV mentereng.
Dia adalah mantan asisten pelatih timnas voli putri Thailand, yang menjadi langganan kejuaraan dunia Volleyball Nations League (VNL). Dari sini saja sudah jelas seberapa besar pengalaman Chamnan Dokmai memandang pentingnya ikut serta di laga Internasional.
"Pemain Indonesia harus lebih sering mengikuti kompetisi internasional sehingga bisa percaya diri."
"Kompetisi di dalam negeri dan luar negeri sangat berbeda, dari atmosfer penonton atau pertandingan," kata pelatih asal Thailand itu.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, Timnas voli putri Indonesia jelas mengalami degradasi prestasi.
Faktanya pada AVC Cup Volleyball Championship for Women 2023, Wilda cs mampu mengakhiri kompetisi resmi Konfederasi Bola Voli Asia itu di peringkat kedua.
Hasil tersebut menunjukkan bagaimana secara kualitas, Timnas voli putri Indonesia memiliki prospek menjanjikan untuk bersaing di lingkup Asia.
Namun ketika tampil di ajang yang notabene-nya 'di bawah' AVC, yakni SEA V League, justru Timnas voli putri Indonesia mengalami penurunan performa, seperti yang terjadi di tahun ini.
Beragam masalah klasik belum bisa dituntaskan PBVSI, mulai dari persiapan yang mepet, gemar gonta-ganti pelatih, waktu TC yng kurang lama, dan minimnya berpartisipasi di event Internasional, menjadi pekerjaan rumah bagi sang pemangku kepentingan.
Kendati demikian, PBVSI juga melakukan gerakan positif dalam hal regenerasi, dengan terbentuknya Timnas voli Indonesia di kelompok umur.
(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Wahid Fahrur Annas)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.