TRIBUNNEWS.COM - Dawuda Alaihimassalam menceritakan dirinya sejak dini mengidolakan sosok Rivan Nurmulki. Debutan Timnas voli putra Indonesia di SEA V League 2024 ini siap mengisi kekosongan posisi opposite yang sementara ditinggalkan Rivan.

Pelatih Timnas voli putra Indonesia asuhan Li Qiujiang untuk SEA V League 2024 memanggil sejumlah debutan. Di antaranya ialah Dawuda.

Pevoli berusia 19 tahun ini mendapatkan kesempatan menjalani debutnya di level senior, setelah tampil memukai bersama tim voli putra U20 Indonesia pada kejuaraan AVC U20 Volleyball Championship 2024 beberapa waktu lalu.

Dawuda diproyeksikan mengisi posisi opposite, yang dalam satu tahun terakhir dihuni oleh Agil Angga Anggara dan Boy Arnez, akibat Rivan Nurmulki disanksi oleh PBVSI.

Kin, Dawuda menjadi proyeksi masa depan Timnas voli Indonesia di sektor opposite. 

Pada SEA V League 2024, Dawuda akan bersaing dengan Agil Angga Anggara untuk mengamankan satu tempat utama.

"Kesan saya senang karena bisa menambah pengalaman untuk karier voli saya. Senang sekali bisa mendapat kesempatan bermain pada SEA V League," kata Dawuda, dikutip dari BolaSport.

"Dari Kejuaraan Voli Asia sempat istirahat dulu seminggu. Ada panggilann timnas, jadi langsung kesini (Sentul). Kalau untuk kekompakkan di tim ini sudah dapat."

Selama pemusatan latihan (TC) di Sentul, Dawuda merasa terbantu oleh para senior.

"Saya udah sering bertemu mereka seperti bang Boy (Arnez), Bang Dio (Zulfikri). Jadi, sisanya tinggal penyesuaian. Sekarang sudah dekat semua. Semuanya rata disini, kekeluargaan," terangnya melanjutkan.

Dawuda juga berhasil menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang terpilih dalam peghargaan individu sebagai opposite terbaik pada Kejuaraan Voli Asia U20 2024.

Baca juga: Kucing-kucingan Rivan Nurmulki & Bryan Bagunas di SEA V League 2024, Pernah Miliki Kasus Serupa

"Jadi salah satu yang terbaik pada turnamen U20 itu menjadi modal percaya dri untuk saya karena jadi menambah gelar saya," ucap Dawuda.

Disinggung menyoal posisinya sebagai opposite, Dawuda sedari kecil sangat mengidolakan sososk Rivan Nurmulki, bahkan menjadikan pevoli asal Jambi itu sebagai panutan.

"Panutan saya mas Rivan (Nurmulki) karena posisinya sama dengan saya (opposite). Dari kecil sering melihat dia dan permainannya bagus," cerita Dawuda.