TRIBUNNEWS.COM - Kejutan Japan Open 2024 babak pertama hadir dari peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024, Lee Zii Jia, Selasa (20/8/2024).

Lee Zii Jia menelan pil pahit di babak pertama Japan Open 2024 karena kalah dari pemain muda dari Prancis, Alex Lanier.

Tak tanggung-tanggung, Lee Zii Jia keok lewat dua gim langsung di tangan bintang muda Prancis itu dengan skor 21-18, 21-13.

Kekalahan pelik yang diterima Lee Zii Jia sejatinya di luar prediksi karena momentum jagoan Malaysia itu tengah apik setelah meraih medali di Paris.

Namun pada kenyataanya memang kondisi Lee Zii Jia kurang menguntungkan untuk menorehkan hasil apik di Japan Open 2024.

Hal itu diungkapkan oleh sang atlet lewat Instagram pribadinya yang menjelaskan bahwa kondisi fisiknya tidak baik.

"Saya merasa fisik saya lemah dalam beberapa hari terakhir sejak kembali dari Olimpiade, tetapi melewatkan turnamen tidak ada dalam rencana selama saya merasa itu tidak akan membahayakan saya," tulis Lee.

Padahal Lee telah mempersiapkan turnamen super 750 dengan baik dan berjuang sepanjang laga untuk bisa meraih hasil manis.

Fisik tidak bisa bohong, Lee harus mengakui keunggulan dari kompatriot Toma Junior Popov itu di babak 32 besar Japan Open.

Dari situ utusan Negeri Jiran memutuskan untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk menatap gelaran turnamen selanjutnya.

"Saya sudah berusaha sebaik mungkin dan berjuang sepanjang pertandingan tadi, tetapi tubuh saya tidak memungkinkan saya untuk tampil dengan kemampuan terbaik."

"Saya berharap bisa beristirahat dengan baik dan memulihkan diri untuk turnamen yang akan datang," tandasnya.

Setelah berakhir pahit di Japan Open 2024, Lee dikabarkan akan beristirahat penuh hampir satu bulan sebelum kembali ikut turnamen.

Baca juga: Rekap Hasil Japan Open 2024: The Daddies & Dejan/Gloria Ambyar, Ganda Putra Menyala

Keputusan tersebut ditujukan untuk bisa tampil apik di Hong Kong Open 2024 yang akan jadi titik baliknya.

Melansir NST, Lee diprediksi memang kurang persiapan untuk mentas di Japan Open edisi kali ini.

Sebab agenda sang atlet setelah meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 cukup padat.

Adapun jadwal padat Lee pasca-Olimpiade adalah melakoni wawancara dengan stasiun radio, kegiatan sosial, hingga menjadi model di Bukit Bintang.

Walau dirinya kurang persiapan, sejatinya Lee telah menuntaskan kewajiban dan komitmennya kepada BWF selaku federasi badminton dunia.

Pasalnya aturan BWF menegaskan bahwa 15 pemain tunggal dan 10 pemain ganda teratas dunia harus bertanding di semua ajang Super 1000 dan Super 750 dalam satu musim, kecuali untuk alasan yang sah seperti cedera atau sakit.

Memang jadwal Japan Open 2024 merupakan turnamen yang perhelatannya paling dekat dengan Olimpiade Paris 2024 setelah rampung.

Karena itu banyak pemain elite memutuskan untuk absen seperti Viktor Axelsen dan Kunlavut Vitidsarn, serta para pemain unggulan, Jonatan Christie dan Li Shi Feng, mengundurkan diri.

Absennya para pemain top ini menciptakan peluang bagi pemain-pemain baru seperti Lanier yang menaklukkan Lee.

Lanier bukanlah pendatang baru di bulu tangkis. Dia peringkat 29 dunia dan memiliki prestasi yang mengesankan.

Seperti meraih perunggu di Kejuaraan Dunia Junior 2023, gelar juara Eropa Junior 2022, dan menjadi runner-up di Canada Open Super 500 baru-baru ini.

Tak heran dengan kondisi Lanier yang lebih fit dan prestasi apiknya sukses menumbangkan Lee yang memang kurang persiapan.

(Tribunnews.com/Niken)