Progres Honda Lambat, Alarm Bahaya untuk Karier Joan Mir dan Adik Valentino Rossi
Alarm bahaya bagi rider Honda seperti adik Valentino Rossi, Luca Marini dan Joan Mir yang kariernya terancam gegara progres Honda lambat.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Alarm bahaya bagi rider Honda seperti adik Valentino Rossi, Luca Marini dan Joan Mir yang kariernya terancam.
Progres Honda yang terkesan lambat untuk mengembangkan motor RC213V demi kembali bersaing di grid MotoGP mengancam karier pembalapnya.
Dikatakan demikian memang di MotoGP 2024 ini performa Honda serta motor Jepang lain seperti Yamaha belum bisa bersaing.
Posisi 10 besar masih diwarnai oleh pembalap-pembalap dengan motor Eropa khususnya Ducati.
Beberapa kali motor Eropa lain seperti KTM dan Aprilia juga bisa menjadi ancaman Ducati namun tidak bagi Honda maupun Yamaha.
Stefan Bradl selaku pembalap penguji menegaskan bahwa Honda sampai saat ini tengah berjuang.
Dia mengakui memang progres di lapangan khususnya saat balapan belum terlihat.
Bahkan Stefan menegaskan bahwa performa buruk Honda membuat eks tim Marc Marquez lemah.
Tapi test rider asal Jerman itu menuturkan bahwa semua orang harus mengingat kiprah Honda selama ini.
Yang artinya, dirinya yakin Honda akan mengembalikan kejayaannya namun masih butuh waktu lama.
"Honda sedang melakukan sesuatu, bukan berarti tidak ada yang terjadi. Dari luar, itu membuat kesan pahit dan sangat lemah," kata sang test rider mengutip Paddock-GP.
"Tapi Honda adalah Honda, kita tidak boleh melupakannya (sejarahnya)," imbuh Stefan.
Lambatnya progres Honda secara tidak langsung diakui oleh Stefan selaku tim yang andil dalam pengembangan.
Baca juga: Kata Fermin Aldeguer soal Gantikan Posisi Marc Marquez di Gresini untuk MotoGP 2025
Pembalap berusia 34 tahun membandingkan dengan perjuangan Ducati sebelum akhirnya merebut gelar juara dunia.
Dia mengatakan bahwa Ducati butuh waktu hingga 12 tahun untuk menjadi juara dunia.
Bisa diartikan bahwa perjuangan Stefan dan kru Honda lainnya untuk kembali berjaya masih lama.
"Ducati juga butuh waktu dua belas tahun untuk menjadi juara dunia (MotoGP," tegas Stefan.
Menurut laporan Paddock-GP, Honda masih mengalami masa sulit.
Walau demikian Honda telah mengambil langkah-langkah apik demi meningkatkan RC213V.
Dibarengi dengan perekrutan rider anyar dan punya metode pengembangan yang berbeda jadi bekal Honda.
Tapi secara realistis, Honda masih butuh waktu lama untuk kembali bersaing di papan atas.
Ini yang membuat karier Luca Marini dan Joan Mir serta rider lain di Honda terancam jika motornya tak kunjung kompetitif.
"Honda sedang mengalami masa-masa sulit, tetapi langkah-langkah yang diambil cukup menggembirakan," tulis laporan Paddock-GP.
"Perekrutan pembalap baru, modifikasi struktur organisasi, dan keterbukaan terhadap metode kerja baru adalah sinyal positif."
"Namun, kita harus menunggu beberapa tahun lagi untuk melihat apakah perubahan ini memungkinkan produsen terkemuka di dunia ini untuk mendapatkan kembali kejayaannya."
"Kabar buruk bagi karier para pembalapnya saat ini."
Jika melihat performa pembalap Honda saat ini di MotoGP 2024 memang mengenaskan.
Empat pembalap Honda masih jauh jika dibandingkan dengan rider dengan motor Eropa.
Poin Johann Zarco jika dilihat dari tabel klasemen MotoGP 2024 paling banyak dengan koleksi 14 poin.
Torehan Zarco saja hanya mampu menempatkan rider Prancis itu di posisi ke-18.
Tepat di bawah Zarco ada Joan Mir dan Takaaki Nakagami yang sama-sama mengoleksi 13 poin.
Sementara itu Luca Marini paling apes karena sejauh ini hanya mampu mendapat 1 poin di musim 2024.
Kalau dilihat dari klasemen konstruktor, Honda paling buncit.
Pabrikan Jepang itu menjadi juru kunci dan bahkan kalah dari Yamaha yang hanya punya dua pembalap.
Ini yang jadi tanda tanya besar bagi Honda karena progresnya yang lambat untuk mengembangkan motor.
(Tribunnews.com/Niken)