Gregoria Mariska Curhat di Medsos, Berhasil Jawab Keraguan hingga Raih Medali Perunggu Olimpiade
Gregoria menumpahkan isi hatinya di sosial media, Kamis (29/8/2024). Ia berhasil menjawab keraguan dengan raih medali perunggu Olimpiade Paris 2024.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, terlihat menumpahkan isi hatinya di sosial media, Kamis (29/8/2024).
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @gregoriamrska, Gregoria mengunggah potret medali perunggu yang ia raih di Olimpiade Paris 2024.
Tak hanya itu, Gregoria juga menuliskan caption panjang yang berisikan soal perjuangannya sebagai atlet.
Atlet kelahiran Wonogiri tersebut bercerita bahwa perjalanan karirnya sebagai pebulu tangkis tak mudah dan sulit untuk menemukan kebahagiaan.
Bahkan, banyak pihak yang meragukan kemampuannya.
Dan sekarang, Gregoria berhasil menjawab keraguan banyak pihak dengan raihan medali perunggu Olimpiade Paris 2024.
Berikut isi caption unggahan Gregoria:
Baca juga: Sorotan Hasil Japan Open 2024: Pesona Deputi Akane Ambyar, Kalah dari Rival Gregoria
"Beberapa tahun ke belakang sangat enggak mudah untuk aku bisa bahagia dalam badminton. Mempertanyakan banyak keraguan, ketidak percayaan diri, juga banyak hal lainnya. Bertahan dengan hal yang hampir buat aku gila itu enggak mudah, banyak sekali perang dalam diri yang harus aku lewati satu-satu," tulis Gregoria.
"Dalam banyaknya benturan aku mencoba untuk berdamai, berdamai dengan semua ketidaksempurnaan yang ada. Aku berdamai & menerima bahwa di dalam hidup aku diberi pilihan. Saat itu, yang aku inginkan adalah kebahagiaan & suara yang paling lantang di kepalaku adalah aku ingin berhenti badminton, mengejar kebahagiaan itu."
"Di saat aku mencoba lebih mengerti isi pikiranku dengan segala kemungkinan yg akan terjadi, aku menemukan keinginan dalam untuk coba lagi tapi dengan tidak berharap apa-apa, aku hanya ingin buktikan ke diriku sendiri bahwa aku cinta olahraga ini, aku cinta badminton, aku akan perlihatkan kerja kerasku."
"Terima kasih untuk yang selalu sediakan telinganya untuk mau dengar, menumpahkan pikiran untuk mencari jalan keluar, mau mendoakan. Kalian adalah ruang yang aman untukku."
"Ini bukan tentang medalinya, namun tentang gimana aku & orang-orang terdekatku bisa sama-sama lewati masa sulitnya, medali ini milik bersama. Aku bukan siapa-siapa tanpa dibantu kalian, sangat beruntung dengan kemurahan yang Tuhan berikan."
"Terima kasih juga untuk kalian yang selalu mendukung, mendorong aku dalam tahun-tahun yang berjalan. Semua ini terasa menyenangkan untuk dibagi & dirasakan bersama," tutupnya.
Baca juga: Terserang Virus Cacar, Gregoria Mariska Tunjung Batal Tampil di Jepang dan Korea Open 2024
Berbicara soal Gregoria, tunangan Mikha Angelo tersebut sudah menjadi tulang punggung tunggal putri sejak usia muda.
Gregoria berhasil mencuri perhatian saat berhasil menjadi juara dunia junior 2017.
Sayangnya, prestasi Gregoria justru mandek saat ia mulai menapaki level senior.
Dalam beberapa turnamen yang ia ikuti, Gregoria sering kandas di babak awal.
Atlet kelahiran 1999 itu sulit untuk mencapai semifinal atau bahkan final.
Puncaknya, Gregoria sempat buat geger jagat maya usai buka-bukaan soal karirnya yang tak berprogres.
Bahkan, Gregoria sampai mempertimbangkan banting setir untuk meniti karir di bidang lain.
"Perkembanganku empat tahun belakangan ini enggak ada yang bisa dibanggakan. Aku tahu banget," curhat Gregoria pada 2022 lalu.
"Mungkin untuk beberapa atlet yang sedang mengalami situasi yang sama seperti aku pasti sangat butuh dorongan dan dukungan dari orang terdekat."
"Dan saat pikiran itu muncul lagi rasanya jadi berlipat lebiih dalam karena aku memilih cara yang salah untuk menanganinya."
"Sampai di titik ini, aku sangat sangat merasa malu, sedih. Aku merasa enggak layak dapat pujian sedikitpun."
"Percayalah, aku sudah beneran terima kalau ada kata-kata buruk yang orang lontarkan ke aku karena akupun begitu melihat diriku sendiri."
"Untuk sekarang, aku ingin menemukan kebahagiaan di bulu tangkis dalam diri aku. Coba sebaik mungkin dalam latihan juga di luarnya."
"Dan seandainya berhenti sebagai atlet dan mencari jalan lain, aku akan coba terus untuk menjadi semakin baik."
"Boleh sekali lho kalau kalian mau bantu akku lewat doa. Aku sangat sangat menghargainya," ujar Gregoria.
Perlahan tapi pasti, penampilan Gregoria mulai bekembang.
Setelah curhatannya viral, Gregoria akhirnya berhasil lolos semifinal Malaysia Masters 2022.
Setelah itu, atlet berusia 25 tahun itu juga berhasil menjadi semifinalis Hylo Open, juga runner-up Australia Open 2022.
Kepercayaan diri Gregoria pun meningkat.
Dalam beberapa kesempatan, Gregoria mampu mengalahkan pemain top dunia, seperti Carolina Marin, Pusarla V Sindhu, Akane Yamaguchi, Ratchanok Intanon, hingga Chen Yu Fei.
Dan tahun lalu, Gregoria akhirnya berhasil mengoleksi dua gelar yakni Spain Masters 2023 dan Japan Masters 2023.
Tak hanya itu, Gregoria juga mencatatkan diri sebagai runner-up Australia Open 2023, Malaysia Masters 2023, dan Swiss Open 2024.
Hingga akhirnya, Gregoria berhasil menjadi penyelamat badminton Indonesia dengan meraih medali perunggu di Olimpiade Paris 2024.
(Tribunnews.com/Isnaini)