Kontroversi Medali Emas Imane Khelif Muncul Lagi, Vladimir Putin dan Donald Trump Kompak Kecam
Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kompak mengecam juara tinju wanita Olimpiade Paris 2024, Imane Khelif.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kompak mengecam juara tinju wanita di Olimpiade Paris 2024, Imane Khelif.
Imane Khelif (25 tahun) membuat sejarah dan menjadi wanita Arab-Afrika pertama yang memenangkan medali emas di Olimpiade.
Petinju asal Aljazair itu berhasil menyapu bersih semua laga dan memenangkan emas di Olimpiade Paris 2024, di kategori berat 66 kg.
Namun prestasi Imane Khelif itu dikecam oleh beberapa tokoh dunia ternama, termasuk Vladimir Putin dan Donald Trump.
"Itu tidak masuk akal. Apa yang terjadi adalah orang-orang ini membunuh olahraga perempuan," ucap Vladimir Putin dikutip dari Winwin pada Selasa (3/9/2024).
"Pria mana pun bisa saja bersaing dengan perempuan dan merampasnya mereka memenangkan medali," tambahnya.
Baca juga: Olimpiade Kelar, Imane Khelif kini Fokus Seret X ke Pengadilan Prancis terkait Isu Transgender
Sementara untuk komentar Trump, dia mengatakan pada kampanye pemilihan presiden Amerika.
Dalam pidatonya, Trump turut mengecam Khelif.
"Itu tidak masuk akal. Apa yang terjadi adalah orang-orang ini membunuh olahraga perempuan."
"Pria mana pun bisa saja bersaing dengan perempuan dan merampasnya mereka memenangkan medali," ucap Trump.
Anehnya, ini adalah kedua kalinya Trump menyerang Khelif, setelah dia membuat pernyataan serupa bulan lalu di sela-sela partisipasinya dalam kampanye pemilu di Pennsylvania.
Trump menegaskan bahwa ia akan melawan kasus-kasus seperti itu jika berhasil dalam pemilu Amerika Serikat nanti.
Seperti yang diketahui, nama Imane Khelif menjadi perbincangan hangat di ajang Olimpiade Paris 2024 lalu.
Pasalnya, Imane Khelif yang merupakan petinju transgender dari Aljazir lolos tes di ajang tersebut.