Nova Armada Sebut Pembinaan Bulu Tangkis Indonesia Jauh Lebih Baik Dibanding Malaysia
Nova Armada menyebut jika Indonesia masih lebih unggul dari Malaysia dalam urusan pembinaan atlet usia dini.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Muhammad Barir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nova Armada menyebut jika Indonesia masih lebih unggul dari Malaysia dalam urusan pembinaan atlet usia dini.
Pelatih atlet para bulutangkis Malaysia itu mengatakan jika Indonesia memiliki iklim yang sehat, mulai dari klub sampai sang atlet itu sendiri.
Bahkan, Nova menyebut jika klub-klub bulutangkis Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
Nova yang juga merupakan pelatih asal tanah air itu menyebut jika Indonesia pun tidak pernah kehabisan atlet berbakat.
"Dari support sama player quality. Sekarang mana ada di Malaysia ada klub yang berani seperti Djarum, Suryanaga, seperti Mutiara, Jaya Raya? Enggak ada," ujar Nova Armada, saat wawancara bersama Tribun Network.
"Player-nya pun talent-nya bagus. Semua support, dana bagus, di Malaysia enggak begitu," sambungnya.
Baca juga: Cerita Nova Armada, Pelatih Indonesia yang Bawa Atlet Parabadminton Malaysia Sukses di Paralimpiade
Mantan pebulutangkis tunggal putra Indonesia itu pun mengungkapkan jika bibit-bibit atlet Malaysia masih terbatas sampai saat ini.
Berbeda dengan di Indonesia yang memang sudah menyediakan sekolah khusus, di Negeri Jiran, bulutangkis masih dinomorduakan.
"Pertama SDM (Sumber Daya Manusia) terbatas, kedua sekolahnya pun kan di nomor satukan," kata Nova Armada.
"Kalau di Indonesia umur 13 tahun ada sekolah khusus, bisa full latihan, di sana (Malaysia) saya sore melatih umur 15 tahun," jelasnya.
Nova Armada Akui Tolak Tawaran Permanent Resident di Malaysia
Pelatih asal Indonesia, Nova Armada, berhasil membawa atlet para bulutangkis Malaysia bersinar di level dunia.
Ya, pria asal Klaten itu merupakan sosok di balik layar dari kesuksesan atlet para bulutangkis, Cheah Liek Hou.
Di Paralimpiade, atlet kelahiran 8 Maret 1988 itu bertanding di kategori tunggal putra SU5.
Dalam babak pamungkas Paralimpiade Tokyo 2020, Cheah Liek Hou sukses menumbangkan atlet Indonesia, Dheva Anrimusti, 21-17 dan 21-15.
Seperti berulang, di edisi Paris 2024,dia, kembali menumbangkan Suryo Nugroho, asal Indonesia, dengan hasil akhir, 21-13 dan 21-15.
Selain melatih Cheah Liek Hou, Nova Armada merupakan pelatih tunggal putri nomor 1 Malaysia, Goh Jin Wei.
Goh Jin Wei pun tampil di Olimpiade Paris, meski hanya sampai fase babak grup saja.
Nova Armada pun mengungkapkan jika dirinya bukan tidak mau melatih bulutangkis di tanah air.
Namun, sampai saat ini dia masih belum dipercaya untuk membina atlet Indonesia. Di sisi lain, dia juga masih memiliki kontrak dengan atletnya di Negeri Jiran.
"Maunya juga gitu (melatih di Indonesia), tapi di Indonesia sudah banyak, teman-teman saya banyak juga yang jadi pelatih," kata Nova Armada, dalam wawancara bersama Tribun Network.
"Kadang-kadang kalau di Indonesia nih dua tahun kita nggak jadi lagi, kan pas di Malaysia dapat offernya bagus. Seperti sekarang saya sudah dipatok sampai 2028 pegang Goh Jin Wei dan junior," paparnya.
Berkat hasil yang dicatatkan dengan atletnya di Malaysia, Nova Armada, pun mengaku sempat mendapatkan tawaran Permanent Resident di Negeri Jiran.
Namun, Nova menyebut jika dirinya tidak mengambil tawaran tersebut dan tetap memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) seutuhnya.
"Saya masih Indonesia Mas, saya pun dikasih PR (Permanent Resident) Malaysia, tapi saya tidak mau pindah warga negara, tetap Indonesia," tegas Nova Armada.