Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sejarah Keren di Depan Pecco Bagnaia, Perintis Salip 2 Digit Poin di Perebutan Juara Dunia MotoGP

Pecco Bagnaia ukir sejarah raih gelar juara dunia MotoGP 2024 jika bisa balikkan defisit 2 digit poin dari Jorge Martin di Catalunya.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Sejarah Keren di Depan Pecco Bagnaia, Perintis Salip 2 Digit Poin di Perebutan Juara Dunia MotoGP
AFP/SONNY TUMBELAKA
Pembalap Ducati Lenovo Team asal Italia yang menempati posisi kedua, Enea Bastianini (kiri), dan pembalap Ducati Lenovo Team asal Italia yang menempati posisi pertama, Francesco Bagnaia (tengah) berpose bersama tim Ducati setelah merayakan kemenangan di podium seusai sprint race MotoGP Grand Prix Indonesia di Sirkuit Internasional Mandalika di Mandalika, Nusa Tenggara Barat pada 28 September 2024. (Photo by SONNY TUMBELAKA / AFP) 

Namun, kesuksesannya finis di posisi pertama dan di saat yang bersamaan Rossi hanya menyelesaikan balap di posisi empat, membuatnya unggul lima poin di klasemen akhir.

Salah satu momen titik balik Jorge Lorenzo sukses mengkudeta Valentino Rossi diawali dengan insiden Sepang Clash.

Insiden yang melibatkan Valentino Rossi dengan Marc Marquez di Malaysia menjadi awal mula permusuhan keduanya hingga kini.

Sanksi yang diterima Valentino Rossi akibat insiden 'menjatuhkan' Marquez ialah sanksi penalti 3 poin. Pada periode itu, penalti 3 poin bukan pengurangan jumlah angka di tabel klasemen.

Melainkan tingkatan sanksi dari FIM yang dikategorikan dari 1 sampai 10. Sedangkan penallti 3 poin kala itu membuat Rossi harus start dari posisi paling buncit di Valencia.

Kembali ke Pecco Bagnaia, dari dua momen di atas bisa dilihat bahwa Hayden dan Lorenzo mampu membalikkan defisit poin di mana selisihnya hanya satu digit.

Sementara Pecco Bagnaia mempunyai gap poin dengan Jorge Martin dua digit, yakni 24.

Berita Rekomendasi

Ini artinya, jika berhasil secara sensasional mengunci gelar juara dunia MotoGP 2024, Pecco Bagnaia menjadi pembalap pertama yang melakukannya dalam defisit poin 2 digit.

Langkah awal untuk mewujudkan sejarah tersebut, Pecco Bagnaia wajib memenangkan sprint dan main race di Catalunya. Di sisi lain, dia juga berharap ada bantuan dari pembalap lain, atau bahkan nasib sial menimpa Jorge Martin.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas