Dia menyebut anak asuhnya berada dalam fase frustrasi karena serangkaian serangan yang dilepaskan berulang kali gagal menghasilkan poin secara klinis.

"Memang benar bahwa lawan kami mempersiapkan diri dengan baik, namun performa para pemain kami sendiri tidak bagus," kata Ko Hee-jin dikutip dari TheSpike.

"Memenangkan satu set bukanlah sebuah hiburan, itu adalah kekalahan total," keluh pria yang juga pernah bermain sebagai middle blocker.

Red Sparks dituntut segera berbenah dan bangkit. Mengingat di laga selanjutnya, Megawati dkk. harus menjamu Pink Spiders, Rabu (20/11/2024) pukul 19.00 WIB.

Sekadar informasi, Pink Spiders yang diperkuat Kim Yeon-koung menjadi satu-satunya tim di Liga Voli Putri Korea 2024/2025 yang belum tersentuh kekalahan.

20 poin yang diraih Pink Spiders menempatkannya sebagai pemuncak klasemen sementara.

"Para pemain pasti frustrasi, tapi kami tidak punya pilihan selain kembali dan mempersiapkan diri dengan baik,” ucap Ko Hee-jin dengan penuh penyesalan.

Megawati Hangestri diharapkan terus menjaga konsistensinya di mana reguler series Liga Voli Putri Korea musim ini bergulir hingga putaran 6.

Alasan Mega dituntut kudu on fire karena secara sumbangan poin, Red Sparks hanya berfokus kepada pevoli Indonesia itu dan Vanja Bukilic.

Hal itu disadari oleh pelatih Hyundai Hillstate, Kang Sung-hyung.

"Red Sparks adalah tim yang sangat bagus. Mereka jelas akan bersaing dalam perebutan gelar juara hingga laga terakhir di putaran keenam."

"Alasan mengapa (Red Sparks) perlu diwaspadai dalam hal ofensif, dari posisi 4 (Bukilic) dan 6 (Megawati Hangestri) sangat kuat dan diandalkan dalam menyerang," tegasnya.

(Tribunnews.com/Giri)