Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Pro Kontra Aturan Transfer Pemain Asing di Liga Voli Korea: KOVO Didesak, Megawati Terdampak

Megawati bisa kena dampak atas seruan tim-tim Liga Voli Korea kepada KOVO soal perubahan aturan transfer pemain asing baik Asia dan non-Asia.

Penulis: Drajat Sugiri
zoom-in Pro Kontra Aturan Transfer Pemain Asing di Liga Voli Korea: KOVO Didesak, Megawati Terdampak
Laman resmi KOVO
Megawati Hangestri (tengah) bersama pemain Red Sparks saat hadapi IBK Altos dalam lanjutan Liga Voli Putri Korea 2024/2025 di Chungmu Gymnaisum, Rabu (30/10/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Sistem transfer pemain asing di Liga Voli Korea, baik Asia dan Non-Asia menghadirkan polemik. Protes perekrutan menjadi bahan diskusi untuk memungkinkan alami perubahan di musim depan.

Liga Voli Korea 2024/2025 menjadi cermin bagi federasi bola voli Korea (KOVO) untuk meninjau kembali regulasi yang mereka tetapkan.

Seperti diketahui, setiap pemain asing yang ingin bermain di Liga Voli Korea harus mendaftar, dan mengikuti sistem try-out.

Kebijakan ini juga berlaku bagi pemain asing Asia, yang mulai dipakai di Liga Voli Korea 2023/2024.

Salah satu pevoli putri Nasional, Megawati Hangestri, menjadi satu-satunya wakil Indonesia sementara yang berkarier di Negeri Ginseng dalam dua musim terakhir.

Megawati Hangestri melakukan selebrasi setelah mencetak angka bersama rekan-rekannya di Red Sparks.
Megawati Hangestri melakukan selebrasi setelah mencetak angka bersama rekan-rekannya di Red Sparks. (Instagram @red__sparks)

Sayangnya, di musim 2024/2025 perekrutan pemain asing di Liga Voli Korea menjadi perbincangan panas. Yang paling menonjol ialah cara perekrutannya.

Beberapa tim, dalam laporan media Segye, mengeluh dengan sistem try-out untuk menjadi pemain asing di Liga Voli Korea.

Berita Rekomendasi

Setiap tim yang berpartisipasi jelas menginginkan pemain Asing dengan kualitas terbaik, agar memperbesar peluang dalan perebutan gelar juara. 

Akan tetapi dengan sistem try-out, tim Liga Voli Korea 'dipaksa' menemukan pemain asing yang dinilai cocok dengan skema permainan tim.

Padahal tidak semua pemain yang terdaftar dalam try-out bisa masuk kriteria yang diinginkan pelatih. Sehingga 'dipaksa' menjadi penggambaran yang tepat.

Terbukti dalam beberapa case, tim-tim Liga Voli Korea harus melepas pemain asingnya karena dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi.

Satu di antaranya ialah tim putri Korea Expressway Hi-Pass yang mencoret Yunieska Robles (Kazakhstan) karena tidak dapat mengerek performa tim. Sebagai gantinya, Hi-Pass mendatangkan Thanacha Sooksod.

Baca juga: Update Top Skor Liga Voli Korea: Moma Bassoko OTW 300 Poin, Megawati Dibuntuti Vanja Bukilic

Kemudian dari AI Peppers juga mengakhiri kerjasamanya dengan Barbara Dapic, dan mendatangkan spiker asal Amerika Serikat, Taylor Fricano.

Sebagai catatan, perekrutan pengganti Asing, baik Asia dan non-Asia juga didasarkan regulasi KOVO. Di mana pemain pengganti hanya bisa direkrut dari daftar yang ikut dalam seleksi atau try-out musim tersebut.

Kedua cara yang digunakan KOVO dalam hal transfer pemain dan perekrutan pemain pengganti dinilai menyulitkan tim-tim Liga Voli Korea.

"Dalam sistem uji coba saat ini, orang asing alternatif harus dipilih dari antara peserta uji coba, sehingga sumber daya terbatas. Karena tidak mudah untuk menemukan pemain asing dengan keterampilan tingkat tinggi," terang Segye, dilansir Naver.

Tim Liga Voli Korea disebut tidak mutlak ingin merubah cara perekrutan pemain untuk awal musim.

Fokus utamanya tertuju kepada pemain asing pengganti jika mengalami cedera, di mana tim tersebut dibebaskan mencari yang berstatus bebas transfer, bukan dari daftar try-out.

 "Ada yang mengatakan bahwa hanya dengan kembali ke sistem agen bebas barulah klub dapat secara fleksibel merespons cedera atau kelesuan pemain asing," lanjut media Korea Selatan tersebut.

KOVO pernah memberikan alasan perihal alasan penerapan kebijakan perekrutan pemain asing pengganti, yakni untuk menghindari ketimpangan finansial antar tim Liga Voli Korea.

 "Sistem kontrak bebas menguntungkan klub-klub tertentu yang memiliki banyak hal. uang," bunyi pernyataan KOVO.

Kabarnya, pro kontra cara transfer pemain asing di Liga Voli Korea akan menjadi bahan diskusi. Jika benar, maka sedikit banyak wakil Indonesia, seperti Megawati, akan kena imbas.

Karena tim-tim voli di Negeri Ginseng, dengan kekuatan finansial mereka, diprediksi tak akan kesulitan untuk mencari pemain asing, baik Asia dan Non-Asia yang berlabel bintang.

Sementara untuk peraturan pemain asing lainnya, yakni maksimal bisa perkuat tim yang sama dalam dua musim beruntun.

Jika ingin menjalani musim ketiga di Negeri Ginseng, maka harus pindah ke tim lain.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas