Tatap Olimpiade 2028, Mulyo Handoyo Sebut Regenerasi Atlet Bulutangkis Indonesia Perlu Dipercepat
Pria yang menjabat sebagai Koordinator Pelatih PBSI itu menyebut jika atlet Indonesia cukup tertinggal dari segi persaingan.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tatap Olimpiade 2028, Mulyo Handoyo Sebut Regenerasi Atlet Bulutangkis Indonesia Perlu Dipercepat
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulyo Handoyo menyebut jika regenerasi atlet Indonesia perlu dipercepat sebelum Olimpiade 2028.
Pria yang menjabat sebagai Koordinator Pelatih PBSI itu menyebut jika atlet Indonesia cukup tertinggal dari segi persaingan.
Hal tersebut diungkapkan Mulyo pada pengumuman hasil rekrutmen pelatih teknik di Pelatnas PBSI, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2024).
"Jadi tantangan ke depan, pastinya target kami 2028. Sebelum itu, ada proses semuanya, apalagi kalau saya sudah ditugaskan di WTF kami ketinggalan," kata Mulyo.
"Makanya paling tidak kami harus regenerasi perlu dipercepat. Itu yang bisa saya artikan untuk mengejar ketinggalan kami ke depannya," imbuhnya.
Mulyo pun menyinggung tim Indonesia yang nirgelar dalam ajang penutup tahun, BWF World Tour Finals (WTF) 2024.
Seperti diketahui, pada ajang itu tidak ada satupun atlet Indonesia yang berhasil menembus babak final.
Pelatih berusia 64 tahun itu pun menyebut jika regenerasi atlet menjadi kata kunci untuk memperbaiki prestasi bulutangkis Indonesia.
"Jadi pemain kemarin yang main di WTF itu yang terbaik melawan yang terbaik dari luar, tapi kami sedikit di bawah meski sudah maksimal," kata Mulyo.
"Dari usianya, kami harus regenerasi dengan pemain muda yang harus dikejar. Karena itu kami sedang berpacu dengan atlet muda dari luar dari berbagai sektor jadi harus berpacu agar tidak ketinggalan," jelasnya.