Sedangkan Yamaha tidak begitu bersaing dalam catatan ini karena sejak dulu YZR-M1 memang dikenal dengan kemampuannya dalam hal menikung juga.

Tidak diragukan lagi selama lebih dari dua dekade era MotoGP berjalan, top speed motor MotoGP terus berkembang setiap tahunnya.

Pada awal era 4-tak 2002 silam, ada Tohru Ukawa dengan Honda RC211V yang memegang rekor top speed 324,5 km/jam.

Setahun berselang ada Loris Capirossi yang mengendarai Ducati Desmosedici GP3 mencatatkan rekor 332,4 km/jam.

Kemudian Honda memegang rekor top speed kembali pada 2004 dengan 343,0 km/jam bersama pembalap asal Brasil Alex Barros.

Rekor-rekor itu sama-sama dicetak di Mugello yang memiliki lintasan lurus sepanjang 1,141 km.

Lalu pada 2006 giliran Shanghai (China) yang mengambil alih rekor top speed di mana Makoto Tamada dan Honda mencatatkan rekor 343,7 km/jam.

Sejak 2007 hingga 2011 karena mesinnya dipangkas dari 990 cc menjadi 800 cc, top speed MotoGP pun sedikit berkurang.

Uniknya pada 2009, Dani Pedrosa masih mampu menggeber RC212V-nya mencapai 349,3 km/jam di Mugello.

Rekor itu baru pecah pada 2014 oleh Andrea Iannone yang mencatatkan 349,6 km/jam, setelah era era mesin 1.000 cc tiga tahun berjalan.

Di Qatar 2015 Marc Marquez memecahkan rekor itu dengan menembus 350 km/jam, sebelum diambil alih Iannone di Mugello pada tahun sama dengan 354,9 km/jam.

Setelah itu Andrea Dovizioso memegang rekor dengan 356,5 km/jam dan 356,7 km/jam pada 2018 dan 2019 di Mugello.

Tahun 2021 Johann Zarco menembus 362 km/jam di Qatar, lalu Brad Binder mencetak angka identik di Mugello tahun yang sama.

Lalu pada 2022 Jorge Martin mencatatkan 363,6 km/jam di Mugello, sebelum kini rekor dipegang Brad Binder (2023) dan Pol Espargaro (2024) dengan 366,1 km/jam.

(Tribunnews.com/Giri)